Liverpool akan menantang juara bertahan, Madrid, pada final Liga Champions di NSC Olimpiyskiy Stadium, Kiev, Minggu (27/5/2018) dinihari WIB di final Liga Champions. Bagi Liverpool, ini merupakan final pertama setelah 2006/2007 silam di mana mereka jadi runner-up di belakang AC Milan.
Sementara untuk Madrid, ini adalah final keempat dalam lima musim terakhir. Dalam tiga final sebelumnya, mereka selalu sukses tampil sebagai pemenang. Secara keseluruhan, Los Blancos saat ini dalam laju tak terkalahkan di enam final Liga Champions.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia yakin tim Liverpool saat ini sangat punya kualitas untuk mengalahkan dan memberi kejutan buruk untuk Madrid. Bahkan sejak awal, lingkungan di sekitar Liverpool berharap-harap bisa menghadapi Madrid di final karena melihat ada celah yang bisa dimanfaatkan trio Roberto Firmino, Sadio Maneh, dan Mohamed Salah.
"Sebelum semifinal, Anda berpikir siapa yang cenderung Anda inginkan dan itu selalu mengarah ke Real Madrid. Cara mereka menyerang dengan meninggalkan ruang-ruang cocok untuk Liverpool. Real Madrid hanya bisa bermain seperti itu," ungkap Thompson dilansir Sky Sports.
"Bagi mereka bisa juara dua musim beruntun dan mengejar yang ketiga serta dengan sejarah Real Madrid di kompetisi ini, Anda harus menjadikan mereka favoritnya. Tapi saya lebih suka menyebutnya seperti itu karena saya rasa mereka akan mendapatkan kejutan besar, karena tim Liverpool ini bisa melukai siapapun."
"Madrid memang sudah lebih baik di semifinal ketimbang di laga-laga sebelumnya, tapi Anda lihat ke laga-laga belakangan ini di liga dan mereka sudah sangat beruntung di banyak kesempatan. Sejumlah pemain mereka menua dan Liverpool punya energi lebih besar di lapangan, khususnya di tengah," tambahnya.
Sebagai catatan, Liverpool adalah tim terakhir yang mengalahkan Madrid di final Piala/Liga Champions, yakni pada musim 1980/1981. Kala itu Thompson jadi salah satu pemain yang turun sebagai starter. (raw/cas)