Kalah 1-2 di kandang sendiri pada leg pertama 16 besar, Ajax punya beban berat saat menyambangi Santiago Bernabeu, Rabu (6/3/2019) dini hari WIB, untuk bisa membalikkan keadaan.
Tapi Ajax membuat kejutan dengan unggul 2-0 di babak pertama lewat gol-gol Hakim Ziyech dan David Neres. Ajax lantas menambah luka Madrid lewat gol ketiga yang dibuat Dusan Tadic sebelum diperkecil Marco Asensio. Gol sepakan bebas Lasse Schone mematikan harapan Madrid lolos dan Ajax pun melaju usai menang 4-1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil ini tentu tak disangka-sangka mengingat jarang ada tim yang bisa menyingkirkan Madrid setelah kalah di leg pertama. Ajax pun menyamai pencapaian Odense Boldklub di Piala UEFA 1994/1995.
"Kami harus fokus dari laga per laga. Kami berkembang sangat pesat dari sisi tim maupun individu," ujar pelatih Ajax, Erik ten Hag, seperti dikutip Sportskeeda.
"Ini baru awal Maret dan kami masih bisa memenangi tiga trofi. Jadi ini musim yang hebat, ini jadi hadiah untuk tim. Bakl ada trofi yang diangkat di akhir musim nanti," sambungnya.
Baca juga: Zidane Roulette yang Mengacak-acak Madrid |
Ten Hag pun meminta Ajax tidak puas hanya dengan pencapaian ini karena dia ingin timnya bisa melaju lebih jauh lagi di kompetisi. Apalagi Ajax sudah lama sekali tidak mencapai babak perempatfinal.
"Kami bisa menikmati kemenangan ini, tapi musim ini sudah hebat untuk kami. Tapi, kami ingin meraih lebih lagi. Itulah yang kami cari saat ini," demikian Ten Hag.
Baca juga: Ajax Nyaris Sempurna |