Taktik Tak Lazim Guardiola yang Sungkurkan Madrid

Taktik Tak Lazim Guardiola yang Sungkurkan Madrid

Putra Rusdi K - Sepakbola
Kamis, 27 Feb 2020 12:30 WIB
MADRID, SPAIN - FEBRUARY 26: Josep Guardiola, manager of Manchester City FC looks on during the UEFA Champions League round of 16 first leg match between Real Madrid and Manchester City at Bernabeu on February 26, 2020 in Madrid, Spain. (Photo by David Ramos/Getty Images)
Kegeniusan taktik Pep Guardiola menjadi kunci kemenangan Manchester City atas Real Madrid (Foto: Getty Images/David Ramos)
Madrid -

Pep Guardiola menurunkan taktik yang tak lazim saat Manchester City menghadapi Real Madrid. Kegeniusan pria asal Spanyol ini berbuah manis untuk tim asuhannya.

City berhasil meraih kemenangan 2-1 saat menghadapi Madrid di Santiago Bernabeu pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis (27/2/2020) dini hari WIB. The Citizens sempat tertinggal terlebih dulu melalui gol dari Isco (menit ke-60).

Skuat asuhan Guardiola kemudian bangkit dengan mencetak dua gol melalui Gabriel Jesus (78') dan penalti Kevin De Bruyne (83'). City juga mampu memaksa Ramos mendapatkan kartu merah karena melanggar Jesus di menit akhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegeniusan taktik Guardiola menjadi salah satu kunci kemenangan City di laga ini. Mantan pelatih Barcelona ini menanggalkan formasi 4-3-3 yang biasa dimainkan.

Ia dengan berani bermain dengan formasi 4-4-1-1. Lebih tidak lazimnya lagi, Guardiola memainkan Gabriel Jesus sebagai sayap kiri.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Opta]

Posisi ujung tombak diisi oleh Bernardo Silva yang disokong oleh De Bruyne bermain sebagai gelandang serang. Strategi ini berjalan cukup baik dengan lini depan City bermain begitu cair.

De Bruyne mampu tampil apik sebagai pusat serangan City. Dikutip WhoScored, pemain asal Belgia ini mampu mencatatkan empat umpan kunci dan tiga tembakan sepanjang 90 menit.

Meski begitu, Madrid mampu mengimbangi dan unggul lebih dulu. Melihat kondisi ini, respon cerdik kembali ditunjukkan Guardiola, ia menggantikan Bernardo dengan Raheem Sterling. Hal ini membuat Jesus kembali ke posisi alaminya sebagai penyerang.

Hasilnya Jesus mencetak gol penyama kedudukan. Sedangkan pergerakan Sterling menjadi penyebab City mendapatkan penalti.

De Bruyne menjelaskan bahwa Guardiola memang sosok yang gemar membuat kejutan. Para pemain bahkan kerap kali tak menyangka dengan kebijakan Guardiola dalam menerapkan taktik.

"Saya merasa dalam empat tahun kami di sini bersama Pep, ada beberapa kejutan yang dihadirkan. Para pemain bahkan tidak benar-benar tahu sampai pertandingan dimulai apa yang harus dilakukan," ujar De Bruyne dikutip dari Guardian.

"Ini adalah awal yang sangat baik bagi kami. Respon (untuk gol Isco) sangat brilian. Sekarang, kami akan bermain di final Carabao Cup melawan Aston Villa pada hari Minggu dan kami harus siap," jelasnya.


Hide Ads