Presiden Juventus: Atalanta Tidak Seharusnya Main di Liga Champions

Presiden Juventus: Atalanta Tidak Seharusnya Main di Liga Champions

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Jumat, 06 Mar 2020 13:01 WIB
Atalantas players celebrate a goal during the UEFA Champions League group C football match between FC Shakhtar Donetsk and Atalanta BC at the Metallist stadium in Kharkiv on December 11, 2019. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP)
Presiden Juventus mempertanyakan kepantasan Atalanta bermain di Liga Champions karena tak punya tradisi di Eropa. (Foto: Sergei Supinsky / AFP)
Bergamo -

Atalanta sedang menikmati musim 2019/2020 yang cemerlang. Presiden Juventus Andrea Agnelli mempertanyakan kepantasan Atalanta bermain di Liga Champions.

La Dea lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya setelah finis ketiga di Liga Italia musim lalu. Setelah lolos ke fase knockout usai menjadi runner-up grup, laju impian Atalanta berlanjut usai di ambang kelolosan ke perempatfinal. Menyusul kemenangan 4-1 atas Valencia di leg I babak 16 besar.

Agnelli yang juga merupakan bos ECA (Asosiasi Klub Eropa), mengatakan performa tim di liga saja seharusnya tidak cukup untuk meloloskan mereka ke Liga Champions. Agnelli tampaknya menginginkan klub-klub dengan tradisi di level internasional saja yang berlaga di kompetisi elite itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Juventus justru tersendat di babak 16 besar. Bianconeri berisiko tereliminasi setelah tumbang 0-1 di markas Lyon pada leg pertama.

"Diperlukan pembahasan tentang kesempatan untuk memiliki akses langsung ke kompetisi-kompetisi seperti ini karna Anda adalah bagian dari sebuah liga yang hebat," kata Agnelli dilansir AS. "Saya punya respek besar untuk Atalanta, tapi mereka masuk Liga Champions karena satu musim yang bagus dan tanpa sejarah apapun di kompetisi internasional. Apakah itu adil?"

ADVERTISEMENT

"AS Roma misalnya, yang dalam beberapa tahun terakhir telah berkontribusi untuk menjaga peringkat UEFA Italia malah gagal karena satu musim yang buruk. Dengan seluruh kekuatan finansial dengan seluruh keterlibatan seluruh implikasi keuangan. Kita harus melindungi investasi."

"Ada tim-tim yang memenangi liga atau piala dan mencapai kualifikasi hanya karena berdasarkan peringkat negara mereka. Maksudnya adalah bagaimana kita menyeimbangkan kontribusi ke sepakbola Eropa dan penampilan setiap tahunnya," imbuh Agnelli.

Komentar Agnelli belum ditanggapi oleh Atalanta. Namun, Wali Kota Bergamo, Giorgio Gori, menepis gagasan Agnelli.

"Saya menghormati Andrea Agnelli, tapi saya sepenuhnya tidak setuju," cuit Gori di Twitter. "Alih-alih klub-klub elite nan kaya raya, saya jauh lebih memilih hasil di atas lapangan dan jasa dari yang, sementara mewakili 'hanya' kota provinsi yang sudah mendapatkan tempat mereka di Eropa dengan keringat dan imajinasi. Hal itu disebut OLAHRAGA."




(rin/cas)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads