Cap pahlawan memang layak disematkan kepada Oblak di laga ini. Meski kebobolan dua gol, ia tampil begitu luar biasa meredam serangan pasukan Juergen Klopp.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Opta, ia sepanjang laga membuat sembilan kali penyelamatan dan dua kali tinjuan bola. Gelaran Man of The Match juga disandang kiper asal Slovenia ini.
Nasib sebaliknya dialami oleh Adrian. Ia diolok-olok karena dianggap sebagai biang keladi kekalahan timnya.
Tampil menggantikan Alisson yang cedera, Adrian sebenarnya minim mendapatkan tekanan dari Atletico. Ia hanya mencatatkan tiga penyelamatan sepanjang 120 menit.
Meski begitu, ketidakcakapannya menghalau ancaman di babak perpanjangan waktu menghadirkan petaka bagi Liverpool. Gol pembuka Atletico di laga ini lahir karena kesalahan kiper 33 tahun tersebut.
Ia tak sempurna memberikan umpan saat mendapatkan back-pass sehingga bola mengarah ke Joao Felix. Felix memberi sodoran bola ke Marcos Llorente yang melepas sepakan mendatar dari luar kotak penalti untuk memperdayai Adrian.
Beberapa saat kemudian, Adrian kembali tak cukup baik meredam sepakan jarak jauh Llorente. Hal tersebut membuat Liverpool harus kebobolan untuk kedua kalinya.
Perbedaan nasib Oblak dan Adrian di laga ini membuktikan bahwa meski kerap di pandang sebelah mata, penjaga gawang punya peran yang cukup besar menentukan hasil laga. Kualitas Oblak yang jauh di atas Adrian mampu membawa Los Rojiblancos menyingkirkan Si Merah.
Baca juga: Super Sekali, Jan Oblak! |
(pur/rin)