Liga Champions Sudah Jadi Obsesi Juventus

Liga Champions Sudah Jadi Obsesi Juventus

Novitasari Dewi Salusi - Sepakbola
Selasa, 04 Agu 2020 20:45 WIB
TURIN, ITALY - JULY 20:  Cristiano Ronaldo (R) of Juventus celebrates the victory with team mate Leonardo Bonucci at the end of the Serie A match between Juventus and  SS Lazio at Allianz Stadium on July 20, 2020 in Turin, Italy.  (Photo by Valerio Pennicino/Getty Images)
Carlo Ancelotti menyebut Liga Champions sudah jadi obsesi Juventus (Foto: Getty Images/Valerio Pennicino)
Jakarta -

Sudah lama tak juara, Juventus punya motivasi besar di Liga Champions. Carlo Ancelotti menyebut Liga Champions telah jadi obsesi Juventus.

Juventus sudah lama tidak menjuarai Liga Champions. Terakhir kali Si Nyonya Tua mengangkat Si Kuping Besar adalah pada musim 1995/1996.

Setelahnya, Juventus sempat lima kali menembus babak final Liga Champions. Namun, mereka harus puas jadi runner-up.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demi mengembalikan kejayaan di Eropa, Juventus merekrut Cristiano Ronaldo pada musim panas 2018. Bintang asal Portugal itu punya lima gelar Liga Champions yang diraih bersama Manchester United dan Real Madrid.

Meski sudah punya Ronaldo, upaya Juventus untuk kembali memenangi Liga Champions belum membuahkan hasil. Musim lalu, mereka terhenti di babak perempatfinal. Sementara pada 2019/2020 ini, Juventus masih harus berjuang untuk lolos dari babak 16 besar.

ADVERTISEMENT

"Itu adalah sebuah obsesi, tapi juga motivasi yang sangat kuat. Keduanya terhubung," ujar Ancelotti kepada Il Corriere dello Sport seperti dilansir Football Italia.

"Klub melihat Liga Champions sebagai sebuah investasi, bukan cuma secara emosional."

"Saya kira begitu Anda mencapai final, Anda sudah melakukan yang terbaik. Sisanya di tangan Tuhan."

Liga Champions musim ini sempat tertunda gara-gara pandemi virus corona. Untuk memotong durasi kompetisi, babak perempatfinal hanya akan dimainkan satu kali di Portugal. Format berbeda ini dinilai Ancelotti akan membuat Liga Champions jadi tak bisa diprediksi.

"Perempatfinal yang tidak bisa diprediksi bisa jadi keuntungan. Pertandingan ditentukan dalam satu leg, banyak final, bukan cuma satu," kata Ancelotti.

Juventus akan menjamu Lyon di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Sabtu (8/8/2020) dini hari WIB. Tim arahan Maurizio Sarri itu harus membalikkan keadaan setelah kalah 0-1 di leg pertama.




(nds/krs)

Hide Ads