Barcelona Vs Bayern: Messi, Ujian untuk Kolektivitas Die Roten

Barcelona Vs Bayern: Messi, Ujian untuk Kolektivitas Die Roten

Putra Rusdi K - Sepakbola
Rabu, 12 Agu 2020 05:00 WIB
Barcelonas Lionel Messi celebrates after scoring his sides second goal during the Champions League round of 16, second leg soccer match between Barcelona and Napoli at the Camp Nou Stadium in Barcelona, Spain, Saturday, Aug. 8, 2020. (AP Photo/Joan Monfort)
Leon Goretzka mengatkan bahwa Bayern Munich harus tampil kolektif untuk meredam Lionel Messi (Foto: AP/Joan Monfort)
Lisbon -

Bayern Munich patut mewaspadai Lionel Messi saat mereka berjumpa dengan Barcelona. Die Roten harus bermain kolektif jika ingin meredam La Pulga.

Bayern bakal menantang Barcelona di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, pada perempatfinal Liga Champions, Sabtu (15/8/2020) dini hari WIB. Satu nama yang jelas harus diwaspadai Bayern di laga ini adalah Lionel Messi.

Pemain 33 tahun ini masih menunjukkan pengaruh besarnya untuk Barcelona. Ia mampu mengemas 31 gol dan 26 assist dari 43 laga di musim ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Leon Goretzka yang kerap bermain sebagai poros ganda di lini tengah Bayern kemungkinan besar bakal punya tugas untuk meredam Messi. Ini adalah kali pertama gelandang 25 tahun ini berjumpa dengan Messi dalam sebuah pertandingan.

Goretzka sangat antusias untuk bisa berhadapan Messi. Meski begitu, ia memastikan bahwa penggawa Bayern harus berkerja keras untuk mematikan Messi.

ADVERTISEMENT

Ia menegaskan Bayern harus bermain secara kolektif jika ingin menghentikan kapten Argentina tersebut. Bayern sendiri tampil sangat baik dalam menggalang pertahanan di Liga Champions musim ini.

Mereka baru kebobolan enam gol. Catatan tersebut hanya kalah dari Paris Saint-Germain yang baru kebobolan empat gol di Liga Champions musim ini.

"Setelah berhadapan dengan Cristiano Ronaldo beberapa kali, senang bisa bisa kembali melawan pesepakbola terbaik lainnya dalam sedekade," kata Goretzka dikutip dari Sportkeeda.

"Satu-satunya cara (menghentikan Messi) adalah secara kolektif. Semua orang tahu betapa berbakatnya dia. Ia mampu menemukan banyak solusi dalam situasi sulit.

"Kami harus berjuang kembali sebagai sebuah tim. Saya tidak pernah tahu ada seorang pemain sendirian bisa menghilangkan kesenangan dalam pertandingan.

"Kami hanya harus melawannya sebagai tim dan mencoba bermain dengan gaya permainan kami," ujarnya menambahkan.




(pur/yna)

Hide Ads