Sayang Sekali, Atalanta

Sayang Sekali, Atalanta

Adhi Prasetya - Sepakbola
Kamis, 13 Agu 2020 10:38 WIB
LISBON, PORTUGAL - AUGUST 12: Jose Luis Palomino of Atalanta reacts to defeat after the UEFA Champions League Quarter Final match between Atalanta and Paris Saint-Germain at Estadio do Sport Lisboa e Benfica on August 12, 2020 in Lisbon, Portugal. (Photo by David Ramos/Getty Images)
Atalanta gagal melanjutkan performa fantastis mereka di musim ini. Foto: Getty Images/David Ramos
Lisbon -

Atalanta takluk secara dramatis oleh Paris Saint-Germain di perempatfinal Liga Champions. Kejutan yang dihadirkan La Dea di musim ini pun berakhir.

Bermain di Estadio Da Luz, Kamis (13/8) dini hari WIB, harapan Atalanta lolos ke semifinal terbuka lebar sampai menit ke-89 babak kedua. Mereka tengah unggul 1-0 berkat gol Mario Pasalic di babak pertama.

Namun mental PSG memang beda. Diisi bintang-bintang kelas dunia macam Neymar dan Kylian Mbappe, mereka pun tak mau menyerah sebelum peluit panjang dibunyikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LISBON, PORTUGAL - AUGUST 12: Marco Sportiello of Atalanta reacts to defeat after the UEFA Champions League Quarter Final match between Atalanta and Paris Saint-Germain at Estadio do Sport Lisboa e Benfica on August 12, 2020 in Lisbon, Portugal. (Photo by David Ramos/Getty Images)Kiper Atalanta, Marco Sportiello, tertunduk usai kalah dari PSG. Foto: Getty Images/David Ramos

Kelengahan Atalanta di akhir-akhir harus dibayar mahal. PSG mencetak dua gol di menit ke-90 lewat Marquinhos dan di injury time babak kedua lewat Eric Maxim Choupo-Moting, dan lolos ke semifinal. Usai sudah kisah perjalanan fantastis yang mereka suguhkan di musim ini.

ADVERTISEMENT

2019/20 memang jadi musim terbaik sepanjang sejarah Atalanta. Skuad asuhan Gian Piero Gasperini itu finis di urutan ketiga Serie A dengan mencetak 98 gol, terbanyak di antara tim-tim lain. Mereka juga menembus fase gugur Liga Champions di penampilan perdana.

Di kompetisi tertinggi sepakbola Eropa itu, Atalanta sempat dipandang sebagai pelengkap usai kalah tiga kali beruntun di fase grup oleh Manchester City, Shakhtar Donetsk, dan Dinamo Zagreb. Namun mereka bangkit di tiga laga sisa.

BERGAMO, ITALY - JULY 08:  Luis Muriel of Atalanta BC celebrates his goal with his team-mates during the Serie A match between Atalanta BC and UC Sampdoria at Gewiss Stadium on July 8, 2020 in Bergamo, Italy.  (Photo by Emilio Andreoli/Getty Images)Atalanta sempat tak terkalahkan di 17 laga beruntun Serie A musim ini. Foto: Getty Images/Emilio Andreoli

Dua kali menang dan sekali seri ternyata cukup bagi Gli Orobici melangkah ke 16 besar mendampingi Manchester City. Hal itu disambut antusias oleh warga kota Bergamo.

Sebanyak 44 ribu orang, atau sekitar sepertiga populasi kota Bergamo, hadir mendukung langsung di stadion San Siro pada leg pertama melawan Valencia, yang dimenangi dengan skor 4-1. Pada leg kedua, mereka kembali menang 4-3, membawa mereka lolos ke delapan besar sebelum dihentikan PSG.

"Kami sudah melakukan semua yang kami bisa. Di akhir pertandingan yang sangat sulit dan melelahkan ini, saya hanya bisa berterima kasih kepada para pemain," kata Gasperini kepada Sky Sport Italia, usai mereka tersingkir secara menyakitkan di tangan PSG.

Kini, Atalanta tinggal bersiap untuk musim depan. Mereka akan kembali tampil di Liga Champions, dan berharap bisa mengulang capaian serupa atau malah lebih baik.

"Kekecewaan ada, begitu juga penyesalan, tapi kami ingin melihat ke depan dan lebih siap untuk Liga Champions musim depan. Kami melakukan semua yang kami bisa, tidak ada keraguan tentang itu, tetapi tim-tim ini memiliki begitu banyak kualitas individu sehingga mereka dapat menyakiti Anda kapan saja," kata Pasalic.

"Saya pikir kami membuktikan bahwa bisa bertarung dengan lawan terkuat. Saya berharap kami bisa melakukan hal yang sama di Liga Champions musim depan," kata gelandang Kroasia itu menambahkan.




(adp/aff)

Hide Ads