Pandemi virus corona memaksa UEFA mengubah format Liga Champions musim ini. UEFA pun membuka kans untuk terus menggunakan format baru ini di masa depan.
Gelaran Liga Champions 2019/2020 sempat terhenti pada pertengahan Maret lalu karena pandemi virus corona. Kompetisi baru dilanjutkan pada 7 Agustus dengan mengusung format baru.
Tak ada lagi pertandingan dua leg di babak perempatfinal dan semifinal. Pertandingan hanya dimainkan satu leg untuk mempersingkat durasi kompetisi. Sama seperti Liga Champions, Liga Europa juga dilanjutkan dengan format baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fase gugur kompetisi Eropa musim ini juga digelar di satu lokasi. Delapan tim yang menembus perempatfinal Liga Champions memainkan laga-laga fase knockout di Lisbon, Portugal. Sementara kelanjutan Liga Europa digelar di Jerman.
Baca juga: Sevilla, Sang Raja Liga Europa Sejati |
Presiden UEFA Aleksander Ceferin menilai format baru dari Liga Champions dan Liga Europa membuat kompetisi lebih menarik. UEFA akan mendiskusikan kemungkinan menerapkan format baru ini di masa depan.
"Saya harus katakan sistem satu pertandingan ini tampaknya lebih menarik bagi saya daripada sistem pertandingan dua leg," ujar Ceferin seperti dilansir Sky Sports.
"Ini adalah salah satu hal menarik yang muncul karena pandemi. kami harus menerapkan sistem seperti itu. Kami harus bermain seperti ini, tapi pada akhirnya, kami melihat sistem yang sangat menarik."
"Sekarang, cukup rumit untuk menempatkan format final eight di kalender. Tapi kami lihat orang-orang ingin pertandingan yang menarik, bahwa dalam satu pertandingan, setiap tim bisa mengalahkan tim mana pun di Liga Champions atau Liga Europa."
"Jadi ini adalah sesuatu yang patut dipertimbangkan untuk masa depan. Saya kira September atau Oktober, kami harus mulai bicara dengan serius," katanya.
(nds/aff)