MU ke Liga Malam Jumat Bukan Bencana, tapi...

MU ke Liga Malam Jumat Bukan Bencana, tapi...

Lucas Aditya - Sepakbola
Rabu, 09 Des 2020 10:10 WIB
LEIPZIG, GERMANY - DECEMBER 08: Nemanja Matic (L) and Scott McTominay (R) of Manchester United react after seeing their side concede a second goal during the UEFA Champions League Group H stage match between RB Leipzig and Manchester United at Red Bull Arena on December 08, 2020 in Leipzig, Germany. Sporting stadiums around Germany remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Stuart Franklin/Getty Images)
Manchester United ke liga malam Jumat bukan bencana, tapi... (Foto: Getty Images/Stuart Franklin)
Jakarta -

Manchester United harus rela berlaga di Liga Europa. Nasib Setan Merah itu dinilai bukan bencana oleh mantan pemainnya.

MU tumbang dari RB Leipzig saat bertanding di RB Arena di matchday 6 Liga Champions, Rabu (9/12/2020) dini hari WIB. The Red Devils dipaksa bertekuk lutut 2-3.

Dalam laga penentuan itu, MU kebobolan gol cepat pada menit kedua. Angelino yang membobol gawang David De Gea.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim tuan rumah unggul tiga gol lebih dulu hingga menit ke-69. Amadou Haidara dan Justin Kluivert yang menambah gol.

MU bisa memperkecil defisit gol via Bruno Fernandes dan gol bunuh diri Ibrahima Konate. Kekalahan ini memastikan MU finis ketiga hingga harus berlaga di Liga Europa.

ADVERTISEMENT

Masa depan Ole Gunnar Solskjaer langsung dispekulasikan karena hasil buruk itu. Eks pemain MU, Phil Neville, memberi pembelaan pada mantan rekan setimnya itu.

"Saya pikir ada narasi yang kejam --saat United kalah dalam satu pertandingan itu tampak seperti sebuah bencana. Itu bukan bencana, itu kekecewaan," kata Neville di BBC.

"Ada tim United di masa lalu dengan manajer yang lebih bagus dibandingkan Ole Gunnar Solskjaer yang tersingkir di babak ini --itu terjadi. Ada manager yang di bawah United di liga, itu tak mendapat perlakuan seperti yang didapat Ole."

"Ole cenderung membawa tim tampil bagus di momen-momen besar, hari Sabtu (melawan Manchester City) momen besar itu untuk manajer dan para pemain, tapi pada akhirnya mereka sekarang di Europa League dan mereka harus berlaga di sana dan memenangi ajang itu."

"Narasi di dalam klub itu jauh berbeda dengan yang di luar di mana di sana tampak persekusi agar orang ini kehilangan pekerjaannya," kata dia menambahkan.




(cas/nds)

Hide Ads