Salah Tak Akan Pernah Lupakan Insiden dengan Ramos

Salah Tak Akan Pernah Lupakan Insiden dengan Ramos

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Selasa, 06 Apr 2021 09:01 WIB
Soccer Football - Champions League Final - Real Madrid v Liverpool - NSC Olympic Stadium, Kiev, Ukraine - May 26, 2018   Liverpools Mohamed Salah injures his shoulder in a challenge with Real Madrids Sergio Ramos      REUTERS/Gleb Garanich
Striker Liverpool Mohamed Salah diyakini tidak akan pernah melupakan insiden dengan bek Real Madrid Sergio Ramos. (Foto: Gleb Garanich/Reuters)
Jakarta -

Sudah tiga tahun sejak pertikaian antara penyerang Liverpool Mohamed Salah dan bek Real Madrid Sergio Ramos. Namun, Salah diyakini tak akan pernah melupakannya.

Perseteruan itu terjadi saat Liverpool menghadapi Madrid di final Liga Champions 2018 di Kiev. Salah, yang diharapkan bisa mengangkat the Reds, justru harus meninggalkan area permainan lebih awal akibat cedera karena ditekel Ramos.

Semakin menyakitkan buat bintang sepakbola Mesir itu karena Liverpool pada akhirnya harus puas menjadi runner-up setelah kalah dengan skor 1-3. Kedua pemain kemudian kembali bertemu di sebuah gala penghargaan Ballon d'Or di tahun yang sama. Namun, Salah memberikan respons dingin kepada Ramos yang menepuk bahunya ketika berjalan kembali ke tempat duduknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mohamed Salah dan Sergio Ramos seharusnya berduel lagi saat Liverpool bersua Madrid di perempatfinal Liga Champions. Leg pertama akan dimulai di Valdebebas, Rabu (7/4) dinihari WIB, kemudian leg kedua dihelat di Anfield sepekan berikutnya. Sayangnya, reuni panas itu urung terwujud karena Ramos mesti absen di semua laga itu karena mengalami cedera betis.

Hamdi Nooh, mantan pelatih di El-Mokawloon, klub divisi satu Liga Mesir dianggap sebagai penemu Salah ketika melakukan pencarian bakat. Meski Mohamed Salah sempat mengatakan bahwa dia tidak lagi memikirkan tentang insiden tersebut. Akan tetapi, Nooh meragukannya.

ADVERTISEMENT

"Salah tidak akan pernah melupakan insiden dengan Ramos," kata Nooh kepada AS. "Saya menangis ketika itu karena dia sangat kecewa dan marah. Itu kan sebuah pertandingan yang penting bagi dia setelah sebuah musim yang hebat."

"Dia sebetulnya ingin terus bermain karena dia sangat profesional, tapi kan tidak mungkin. Dia itu tipe pemain yang bertindak tanpa cela, dan menginspirasi banyak orang dan dia mendapatkan banyak sekali dukungan setelahnya."

"Dia telah menjadi sebuah ikon nasional yang mewakili seluruh negeri dan semua orang mendukung dia di setiap pertandingan yang dia mainkan," Nooh menambahkan tentang Mohamed Salah.




(rin/bay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads