Mbappe Bahaya Banget, tapi Bayern Harus Ambil Risiko

Mbappe Bahaya Banget, tapi Bayern Harus Ambil Risiko

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Selasa, 13 Apr 2021 13:40 WIB
PSGs Kylian Mbappe celebrates after scoring the opening goal of his team during the Champions League quarterfinal soccer match between Bayern Munich and Paris Saint Germain in Munich, Germany, Wednesday, April 7, 2021. (AP Photo/Matthias Schrader)
Bayern Munich mewaspadai Kylian Mbappe sebagai ancaman terbesar dari Paris Saint-Germain. (Foto: AP/Matthias Schrader)
Jakarta -

Bayern Munich mengakui Kylian Mbappe adalah ancaman besar, apalagi ditambah Neymar di lini depan Paris Saint-Germain. Tapi mau tak mau Bayern kudu ambil risiko.

Bayern Munich butuh membalikkan keadaan atas Paris Saint-Germain pada leg kedua perempatfinal Liga Champions di Parc des Princes, Rabu (14/4/2021) dini hari WIB. Die Roten kalah 2-3 di kandang pada leg pertama lalu.

Selisihnya tak terlalu besar, namun tetap saja Bayern mesti mengambil risiko dan bermain lebih terbuka untuk mendapatkan gol-gol. Bayern butuh kemenangan minimal dua gol untuk menutup defisit akibat kebobolan tiga kali di markas sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kylian Mbappe masih akan jadi ancaman utama Bayern. Penyerang 22 tahun itu bikin dua gol di Allianz Arena pada pertemuan pertama.

Sebagai catatan, Mbappe adalah top skor kedua Liga Champions sementara ini dengan delapan gol, di belakang Erling Haaland (10 gol). Ancaman dari PSG tak berhenti di sana karena masih ada Neymar, yang merupakan top skor ketiga kompetisi dengan enam gol.

ADVERTISEMENT

Pada leg pertama kemarin, Neymar membuat dua assist untuk gol-gol Mbappe. Maka lumrah jika Bayern meningkatkan kewaspadaan terhadap keduanya.

Akan tetapi Bayern sadar posisi mereka tak diuntungkan kali ini karena harus mengejar ketertinggalan. Pada akhirnya celah-celah tetap akan terbuka di lini belakang.

"Dia (Mbappe) sangat berbahaya. Dengan gaya permainan kami, celah akan otomatis tercipta," ujar penyerang Bayern Thomas Mueller.

"Neymar dan Mbappe biasanya menggantung di depan, mereka tidak bertahan tapi tetap berada di posisi berbahaya untuk kesempatan serangan balik. Anda tak akan pernah bisa mengamankan mereka sepenuhnya," ungkapnya di situs resmi UEFA.




(raw/aff)

Hide Ads