Zinedine Zidane tak mau ikut meramaikan kontroversi European Super League. Pelatih Real Madrid menyerahkan urusan itu kepada presiden Florentino Perez.
Madrid kini lagi disorot karena aksi Perez mengumumkan terbentuknya European Super League. Madrid jadi salah satu dari 12 klub pencetus liga yang berisikan klub-klub top Eropa tersebut.
Meski demikian, European Super League sudah ditentang sana-sini sebelum benar-benar bergulir. Para pengkritik itu kebanyakan menilai European Super League terlalu ekslusif untuk klub-klub besar dan tidak memberikan kesempatan tim-tim papan tengah atau kecil untuk berkompetisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi nilai uang partisipasi yang diberikan begitu besar yakni sekitar 300 juta paun, sehingga akan membuat klub kaya semakin kaya dan klub miskin tetap miskin. Maka dari itu banyak pihak menilai kekuatan sekarang ada di pemain dan pelatih.
Jika saja pemain dan pelatih tidak mau terlibat dengan European Super League, maka para petinggi klub juga akan kelimpungan dan bisa saja membatalkan rencana tersebut. Sebagai klub pencetus, Madrid tentu paling ditunggu komentarnya dalam hal ini Zidane dan para pemain.
Sayangnya, Zidane tidak mau berkomentar banyak soal European Super League. Dia hanya mengurus performa klub di LaLiga dan Liga Champions yang lebih penting dari perdebatan soal Liga Super Eropa tersebut.
"Pertanyaan ini harusnya untuk presiden. Saya di sini untuk bicara soal pertandingan (lawan Cadiz besok)," ujar Zidane seperti dikutip Marca.
"Kami tidak perlu membicarakan soal sanksi di Liga Champions karena tampil di Liga Super. Tak perlu sama sekali! Kita tidak akan membahas itu," sambungnya.
"Saya tidak mau berpendapat soal Liga Super. Anda bisa beritakan saya tidak pernah terlibat dan itulah faktanya," tutup Zinedine Zidane.