Pep Guardiola angkat bicara soal European Super League. Menurut manajer Manchester City itu, sistem kompetisi semi tertutup itu akan mencederai olahraga.
Format yang dianut European Super League memang menuai kecaman banyak kalangan. Sebanyak 12 founding members (rencananya akan bertambah menjadi 15) dari 20 klub peserta tak akan bisa terdegradasi.
Mereka secara konstan akan terus berada di liga dan menerima pendapatan besar dari dana yang dikucurkan setiap musimnya, terlepas dari baik buruknya penampilan mereka di ajang tersebut. Hal ini akan mengurangi semangat berolahraga dari masing-masing tim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi dasar pemilihan klub-klub yang berpartisipasi belum jelas, termasuk soal 12 klub sebagai founding members yang dasar penunjukannya saat ini bisa diperdebatkan. Hal ini yang menjadi pemikiran Guardiola.
"Jika relasi antara usaha dan kesuksesan tidak ada, maka itu namanya bukan olahraga. Saat kesuksesan sudah terjamin, itu bukanlah olahraga. Saat kalah menang bukan lagi persoalan, itu namanya bukan olahraga," kata Guardiola, dikutip Sky Sports.
"Aku tak tahu mengapa klub-klub ini yang dipilih dan akan bermain di kompetisi itu. Aku sudah bilang berkali-kali, aku ingin kompetisi yang terkuat, khususnya Premier League."
"Tidak adil jika ada sebuah tim yang berjuang untuk juara namun tidak bisa lolos karena kesuksesannya sudah dijamin untuk beberapa klub tertentu saja."
"Kenapa Ajax Amsterdam yang sudah 4 kali juara Liga Champions tidak ada? Mereka harus menjelaskannya padaku, pada kita semua," kata entrenador asal Spanyol itu.
![]() |
Meski begitu, Guardiola mengaku tidak nyaman membahas hal ini, sebab ia tak tahu banyak. Menurutnya, ia pun masih harus mendapat penjelasan dari direksi klub yang lebih tahu soal ini. Begitu pula dari UEFA yang menentang keras pembentukan liga baru ini.
Saat ini, Guardiola menganggap European Super League belum ada wujudnya. Ia memilih fokus pada pekerjaannya di sisa musim, yakni membawa Man City meraih gelar sebanyak mungkin.
"European Super League masih berupa embrio, belum ada napasnya. Itulah kenyataannya saat ini," kata Guardiola.
"Kami akan tampil di Liga Champions pekan depan, mencoba lolos ke babak final. Musim depan, kami juga akan tampil di kompetisi Eropa karena kami layak mendapatkannya, dan memenanginya di lapangan," tegasnya.
Diketahui, sebanyak 12 klub mendeklarasikan akan membentuk European Super League pada Minggu (18/4) lalu. Liga itu dianggap bisa menciptakan stabilitas keuangan untuk para pesertanya, yang diisi klub-klub kaya Eropa.
Arsenal, Liverpool, Chelsea, Tottenham Hotspur, Manchester United, Manchester City, Barcelona, Real Madrid, Atletico Madrid, AC Milan, Inter Milan, dan Juventus sudah menyatakan keikutsertaannya.
(adp/nds)