Mantan Presiden Inter Milan Massimo Moratti sudah memprediksi European Super League bakal gagal sejak awal digaungkan. Ajang ini digagas di saat tak tepat.
12 klub top Eropa mengumumkan gagasan untuk menggelar European Super League Senin (19/4/2021). 12 klub tersebut adalah enam dari Inggris yaitu Manchester City, Manchester United, Chelsea, Liverpool, Tottenham Hotspur, dan Arsenal.
Enam sisanya masing-masing tiga dari Liga Italia dan Liga Spanyol. Dari Serie A ada Juventus, AC Milan dan Inter Milan, sedangkan tiga klub Liga Spanyol adalah Real Madrid, Barcelona dan Atletico Madrid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun baru dua hari diluncurkan, enam klub Liga Inggris memutuskan menarik diri European Super League. Langkah tersebut diambil setelah kritik dari pemain, pelatih dan fan berdatangan. Lalu ada juga ancaman klub yang mengikuti ajang ini bakal dilarang mengikuti kompetisi FIFA dan UEFA.
Keputusan enam klub Inggris ini diikuti oleh Inter. Nerazzurri menjadi klub Italia pertama yang secara resmi mundur dari European Super League.
Mantan Presiden Inter, Massimo Moratti, mengapresiasi sikap La Beneamata ini. Ia menilai Si Ular telah mengambil tindakan yang tepat.
Moratti sudah memprediksi bahwa European Super League takkan sukses sejak pertama kali digaungkan. Menurutnya, European Super League tak punya fondasi yang kuat untuk bisa digulirkan.
"Sekarang, tim-tim sudah mengundurkan diri. Ini adalah usaha yang buruk dan tidak ada landasan yang kuat untuk terus dilanjutkan, jadi ini adalah akhir yang tepat," ujar Moratti dikutip dari Football Italia.
"Mereka salah dalam komunikasi dan pemilihan waktu, juga saat bereaksi untuk melakukan evaluasi. Itu berasal dari mereka. Itu sudah gagal sejak awal," jelasnya.
Selain enam klub Inggris dan Inter, Atletico juga sudah resmi memilih tak ikut dalam European Super League. Hal tersebut membuat ajang ini terancam batal terealisasi.
Kini, hanya tersisa Barcelona, Real Madrid dan Juventus belum menyatakan sikap untuk mundur. Sementara, Milan dalam pernyataan resmi mereka masih bersikap abu-abu.
(pur/rin)