Suporter Inggris Menangi 'Perang' Lawan European Super League

Suporter Inggris Menangi 'Perang' Lawan European Super League

Lucas Aditya - Sepakbola
Jumat, 23 Apr 2021 23:30 WIB
LONDON, ENGLAND - APRIL 20: Chelsea fans protest against the newly proposed European Super League prior to the Premier League match between Chelsea and Brighton & Hove Albion at Stamford Bridge on April 20, 2021 in London, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Mike Hewitt/Getty Images)
Pendukung tim Inggris memenangi 'perang' dengan European Super League. (Foto: Getty Images/Mike Hewitt)
Jakarta -

Kompetisi European Super League sudah layu sebelum berkembang. 'Perang' dengan kompetisi baru itu sudah dimenangi oleh penggemar sepakbola di Inggris.

Sebanyak 12 klub menggagas kompetisi yang mempertemukan klub-klub Eropa. European Super League namanya.

Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid pemrakarsa yang datang dari Spanyol. Dari Inggris ada Manchester City, Manchester United, Liverpool, Chelsea, Arsenal, dan Tottenham Hotspur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Italia, Inter Milan, AC Milan, dan Juventus yang ambil bagian. Beberapa saat setelah dideklarsikan, respons negatif bermunculan.

Gejolak di Inggris pun langsung muncul karena European Super League. Bahkan, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, juga menentukan sikap. Alhasil, enam klub Inggris menarik diri. Atletico dan Inter juga menyusul kemudian.

ADVERTISEMENT

Suporter Liverpool, MU, dan Chelsea sampai melakukan unjuk rasa. Pendukung MU bahkan menginvansi tempat latihan.

Pemilik MU, Liverpool dan Arsenal mengucapkan permintaan maaf. Kecaman juga muncul dari 14 klub lain di Premier League.

Mantan pemain dan pelatih Madrid, Jorge Valdano, memuji perjuangan pendukung klub-klub Inggris atas respons pada European Super League.

"Jelas bahwa dokumen yang mereka tandatangani mempunyai nilai legal yang lemah," kata Valdano di Marca.

"Perang sudah dimenangi oleh suportter Inggris karena di sini di Spanyol tak ada yang mau tunjuk jari, anda tak bisa melakukan revolusi pada produk populer seperti sepakbola tanpa mengetahui klien produk secara mendalam," kata dia menegaskan.




(cas/yna)

Hide Ads