Chelsea kalahkan Real Madrid di leg kedua semifinal Liga Champions. Laga ini, bak jadi lantai dansanya Kai Havertz yang begitu menawan cuma kurang sedikit hoki.
Chelsea vs Real Madrid tersaji di Stamford Bridge pada leg kedua semifinal Liga Champions, Kamis (6/5/2021) dini hari WIB. Tuan rumah sukses menang dengan skor 2-0, via Timo Werner dan Mason Mount di masing-masing babak.
Chelsea pun berhak melangkah ke babak final Liga Champions musim ini. The Blues unggul agregat 3-1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kante Lagi, Kante Lagi |
Permainan Chelsea memang penuh energi, membuat Real Madrid kepayahan. Los Blancos boleh saja lama-lama menguasai bola, namun lini pertahanan Chelsea cukup kuat dan serangan baliknya begitu cepat.
Apalagi, para penghuni lini serang begitu fleksibel saling bertukar posisi. Khususnya satu nama ini, Kai Havertz.
Kai Havertz tampil brilian sebagai false nine. Bahkan, pemain yang baru berusia 21 tahun itu tidak takut untuk berduel dengan bek senior, Sergio Ramos.
![]() |
Kai Havertz mampu membuat Sergio Ramos dkk kesulitan. Beberapa kali, Havertz memenangi adu lari dan duel udara.
WhoScored mencatat, Kai Havertz tampil selama 90+3 lalu digantikan oleh Olivier Giroud. Havertz mampu melepas empat tembakan dengan satu mengarah ke gawang, dua mengenai mistar gawang, dan satu sundulannya meleset tipis.
Bahkan, Havertz memenangi tiga kali duel perebutan bola dan sekali tekel sukses. Persentasi umpannya mencapai angka 86 persen.
![]() |
Baca juga: Christian Pulisic Mimpi Buruknya Real Madrid |
BBC menulis, Kai Havertz cuma kurang beruntung di laga tersebut. Andai pemain berpaspor Jerman itu bikin gol, maka puja-puji makin melingkarinya.
Havertz mampu tampil percaya diri, terutama dalam menguasai bola. Tidak ada kesalahan umpan yang dibuatnya.
Salah satu bentuk kepercayaan dirinya adalah kala melakukan tendangan chip kala menerima umpan terobosan dari N'Golo Kante. Dengan berani dalam posisi satu lawan satu dan sudut yang sempit, Havertz mencungkil bola melewati Thibaut Courtois.
Sayangnya, si kulit bundar cuma menghantam atas mistar gawang. Tapi beruntung, Timo Werner bisa melanjutkannya dengan sundulan ke gawang yang kosong dan jadi skor pertama Chelsea.
Jangan lupa, di akhir laga Kai Havertz sempat meladeni Nacho dan terlihat ribut-ribut tarik-tarikan jersey. Havertz benar-benar nggak ada takut-takutnya menghadapi Real Madrid, tim yang paling banyak menjuarai Liga Champions.
Kai Havertz terus menderu. Tampil penuh percaya diri dibalut skill mumpuni, untuk membuktikan dirinya pantas dihargai mahal oleh Chelsea.
(aff/krs)