Juventus memang harus mendapat hukuman karena terlibat European Super League. Tapi, bukan berarti Bianconeri dan UEFA tidak bisa didamaikan.
Juventus bersama Real Madrid dan Barcelona jadi tiga tim yang belum mau mundur dari European Super League. Padahal UEFA sudah mengampuni sembilan klub lainnya meski tetap dijatuhi hukuman.
Nah, ketiga klub yang masih membelot beranggapan bahwa European Super League masih solusi terbaik untuk kondisi keuangan klub yang terdampak pandemi virus corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dari itu Juventus, Madrid, dan Barcelona tetap bersikukuh untuk mengadakan Liga Super, sekaligus mengklaim sembilan klub lainnya belum mundur sama sekali.
Jika Juventus masih mbalelo maka bakal ada hukuman berat buat mereka, termasuk dicoret dari Serie A. Hal ini dikatakan oleh Presiden Federasi Sepakbola Italia (FIGC) Gabriele Gravina
Meski begitu, Gravina tetap membuka peluang untuk Juventus dan dua klub lainnya berdamai dengan UEFA. Dia bahkan siap memediasi Juventus dengan UEFA karena sudah capek melihat perdebatan tanpa henti soal European Super League.
"Bakal ada hukuman memang bagi mereka yang tidak menghormati aturan yang ada. Simpel saja saja sih aturannya, sudah disetujui Komite Olimpiade dan dilaporkan kepada negara serta federasi internasional," ujar Gravaina seperti dikutip Football-Italia.
"Ada prinsip-prinsip jelas yang harus dihormati dalam sepakbola. Saya harap perselisihan ini bisa cepat selesai,' sambungnya.
"Kami sudah lelah dengan perdebatan antara UEFA dan tiga klub itu. Saya harap bisa memediasi Juventus dan UEFA."
"Ini tidak bagus untuk sepakbola internasional, Italia, dan Juventus sendiri. Kami sudah katakan sejak lama bahwa asosiasi sepakbola menghormati aturan yang ada."
"Adanya kompetisi di luar yang sudah ditetapkan oleh UEFA itu tidak bisa diterima"