Manchester City dihantui tren kurang oke melawan Chelsea jelang final Liga Champions. Tapi catatan itu justru dianggap The Citizens sebagai tantangan ekstra.
Manchester City akan menghadapi Chelsea di Estadio Do Dragao, Porto, Minggu (30/5/2021) dini hari WIB pada final Liga Champions. Buat Man City, ini merupakan final pertama dan kesempatan besar untuk mengakhiri penantian titel Liga Champions.
Sementara Chelsea punya riwayat memenangi turnamen terbesar antarklub Eropa itu pada 2011/2012. Ini adalah final ketiga The Blues, di mana pada 2007/2008 silam mereka takluk dari Manchester United di partai puncak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara catatan pertemuan, Man City tak terlalu diuntungkan menuju duel kontra Chelsea akhir pekan ini. Tim besutan Pep Guardiola itu tiga kali kalah dalam empat pertemuan terakhir dan cuma meraup satu kemenangan.
Dua pertemuan teranyar jelang final Liga Champions, yang mana berakhir dengan kekalahan untuk Manchester City, sudah dilalui Chelsea bersama Thomas Tuchel. Man City takluk 0-1 pada semifinal Piala FA di Wembley, lalu tumbang 1-2 di Etihad pada ajang Premier League.
Catatan pertemuan itu diakui gelandang Man City Oleksandr Zinchenko menegaskan kekuatan sang lawan. Tapi baginya, final Liga Champions justru semakin terasa magnitudonya dengan lawan sebagus Chelsea.
"Mereka adalah salah satu klub terbaik di dunia, itulah sebabnya mereka ada di final. Mereka punya banyak pemain berkualitas dan menata permainan dengan baik, secara pertahanan," ungkapnya di situs resmi klub.
"Mereka punya manajer bagus yang bekerja dengan baik dan ini akan jadi pertandingan yang sangat menarik. Ini adalah final, tidak ada namanya kuda hitam, dan ini akan jadi laga lain, sepenuhnya berbeda dari di Premier League karena ini adalah final Liga Champions," imbuh pemain 24 tahun tersebut.