Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, kembali melontarkan kritikan kepada European Super League. Dia menyebut kompetisi itu sebagai penipuan.
Kompetisi European Super League diumumkan pada 18 April 2021 oleh 12 tim penggagas. Mereka antara lain Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, Manchester United, Manchester City, Liverpool, Arsenal, Tottenham Hotspur, Chelsea, Juventus, Inter Milan, serta AC Milan.
Gagasan kompetisi ini mendapat sambutan negatif dari berbagai pihak, lantaran terlalu eksklusif dan hanya mengejar keuntungan semata. UEFA bahkan mengancam memberikan sanksi berat kepada para peserta European Super League, termasuk pencoretan dari ajang Liga Champions.
Kritikan dan ancaman UEFA tersebut membuat sembilan klub penggagas kompak menarik diri. Hanya Real Madrid, Barcelona dan Juventus yang masih bersikukuh mewujudkan gelaran European Super League.
Real Madrid, Barcelona dan Juventus bahkan sampai membawa masalah European Super League hingga ke Pengadilan Uni-Eropa. Ketiganya memenangkan perkara tersebut dan kini tidak harus tunduk lagi kepada ancaman UEFA.
Masalah European Super League kembali diangkat oleh Aleksander Ceferin dalam Majelis Umum Asosiasi Klub Eropa (ECA), Senin (6/9/2021). Dia meminta seluruh pihak bersatu melawan kompetisi tersebut.
![]() |
"Banyak dari kita bertanya-tanya kapan kita akan kembali normal, mengapa 2020 dan 2021 sama sekali tidak normal. Ada pandemi yang telah melemahkan dunia sepakbola," kata Aleksander Ceferin, dilansir dari Tuttosport.
"Namun kita harus tetap bersatu bahkan untuk pulih dari aib dan penipuan super ini, yang mana kita harap adalah cerita yang tidak akan hidup kembali. Sepakbola adalah milik semua dan bukan hanya untuk segelintir pihak yang mempunyai hak istimewa," pungkasnya.