Pochettino: Butuh Keberuntungan untuk Juara Liga Champions

Pochettino: Butuh Keberuntungan untuk Juara Liga Champions

Lucas Aditya - Sepakbola
Selasa, 14 Sep 2021 18:00 WIB
FARO, PORTUGAL - JULY 27: Mauricio Pochettino, manager of Paris Saint Germain during a Pre Season Friendly Match between Sevilla FC and Paris Saint-Germain at Estadio Algarve on July 27, 2021 in Faro, Portugal. (Photo by Fran Santiago/Getty Images)
Pelatih Paris Saint-Germain, Mauricio Pochettino, butuh keberuntungan untuk menjadi juara Liga Champions. (Foto: Getty Images/Fran Santiago)
Jakarta -

Paris Saint-Germain sudah mempunyai skuad super musim ini. Meski demikian, Mauricio Pochettino menyebut butuh keberuntungan untuk menjuarai Liga Champions.

Di musim panas 2021, PSG mendatangkan Lionel Messi, Sergio Ramos, Giorginio Wijnaldum, Gianluigi Donnarumma, dan Acharf Hakimi. Dengan skuad Les Parisiens sebelumnya, mereka layak disebut menjadi kandidat juara Liga Champions.

PSG sudah mempunyai Kylian Mbappe, Neymar, Mauro Icardi, sampai Angel Di Maria di lini depan. Di lini tengah, ada Marco Verratti, Leandro Paredes, sampai Ander Herrera.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertandingan pertama akan dijalani PSG di kandang Club Brugge. Laga itu akan berlangsung di Jan Breydel Stadium, Kamis (16/9/2021) dini hari WIB.

Pochettino pernah nyaris menjadi juara Liga Champions di musim 2018/2019. Di laga final, Tottenham Hotspur asuhan Pochettino ditaklukkan Liverpool.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, PSG juga senasib, baru sebatas menjadi runner-up pada 2019/2020. Tim ibu kota Prancis itu menelan kekalahan dari Bayern Munich.

"Ini adalah kompetisi yang benar-benar (tak bisa diprediksi, tapi juga menjadi satu-satunya yang atraktif di dunia untuk dimainkan. Namun, anda harus beruntung (untuk memenangi itu). Karena semua tim yang berpartisipasi di Liga Champions itu kuat, dan seluruh Eropa --Inggris, Spanyol, Italia, bahkan Jerman dan juga Prancis-- melakukan investasi luar biasa untuk memenangi itu," kata Pochettino di situs Liga Spanyol.

"Tak ada yang lebih baik dibandingkan menjadi bagian dari itu. Saat staf berpikir mengenai (kompetisi) ini, kami selalu bilang bahwa kami mempunyai tanggung jawab, tekanan, tapi kami juga mempunyai kesempatan yang bisa menjadi bagian dari sejarah, untuk menjalani pengalaman ini dan kami akan menikmati itu," kata dia menambahkan.




(cas/aff)

Hide Ads