AC Milan langsung gagal lolos dari fase grup usai comeback ke Liga Champions. Performa musim ini jadi pembelajaran agar Rossoneri bisa lebih baik.
Milan dalam kepercayaan diri tinggi usai kembali ke turnamen antarklub nomor satu di Eropa tersebut musim ini. Wajar saja mengingat Milan selaku pemiliki tujuh gelar harus menunggu tujuh tahun.
Ya, Milan terakhir kali tampil di sana saat masih dilatih Massimiliano Allegri pada musim 2013/2014. Setelah itu krisis keuangan dan inkonsistensi performa membuat Milan sulit finis empat besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jangankan tampil di Liga Champions, lolos ke Liga Europa saja sulit. Sayangnya, musim comeback Milan ke Liga Champions tidak berjalan mulus.
Diundi dengan tiga raksasa Eropa, yakni Liverpool, Atletico Madrid, dan Porto, Milan kesulitan menang di grup neraka tersebut. Setelah cuma meraih satu poin dari empat laga, Milan baru bisa menang di partai kelima saat mengalahkan Atletico di kandang lawan.
Butuh kemenangan untuk lolos ke 16 besar, Milan malah takluk 1-2 dari Liverpool yang memainkan tim lapis kedua karena sudah jadi juara grup pada matchday kelima di San Siro, Rabu (8/12/2021) dini hari WIB.
Unggul duluan lewat gol Fikayo Tomori di menit ke-29, gawang Milan kebobolan dua gol dari Mohamed Salah dan Divock Origi. Milan pun gagal lolos ke fase gugur kompetisi ini.
Tak cuma tersingkir dari Liga Champions, Milan juga gagal ke Liga Europa karena finis sebagai juru kunci dengan empat poin. Porto di posisi ketiga dengan lima poin.
"Kami tahu ini bakal jadi laga sulit, bahkan ketika mereka tidak menurunkan beberapa pemain intinya. Liverpool punya skuat yang gemuk," ujar gelandang Milan Sandro Tonali kepada Sky Sport Italia.
"Kami ambil pelajaran saja dari pengalaman menghadapi tiga tim top ini dan itulah modal kami melaju ke depannya. Kami bisa lebih baik sebenarnya, tapi kami tidak boleh kecewa dan putus asa karenanya," sambungnya.
"Yang bisa kami lakukan adalah tetap di jalur yang benar dan fokus meraih misi berikutnya."