Carlo Ancelotti harus memperbarui lisensi kepelatihan yang ia miliki. UEFA ingin pelatih Real Madrid itu kembali menjalani ujian meski aktif berkarier selama kurang lebih 30 tahun.
Diberitakan Corriere dello Sport, lisensi UEFA yang Ancelotti punya sudah kadaluarsa pada 31 Desember 2021. Artinya, ia harus kembali mengambil kursus lagi agar bisa mendapat lisensi yang baru.
Situasi itu membuat UEFA dikabarkan melarang Ancelotti duduk di bench Real Madrid. Setelah mengantongi lisensi baru kelak, barulah Ancelotti bisa kembali duduk di bench El Real.
Sekilas, hal ini agak aneh, mengingat Don Carlo sudah lama berkecimpung di dunia manajerial sepakbola. Sejak 1995, sudah 10 klub yang pernah ia latih, yakni Reggiana, Parma, Juventus, AC Milan, Chelsea, PSG, Real Madrid, Bayern Munich, Napoli, dan Everton.
Jangan lupakan juga ia pernah menjadi asisten Arrigo Sacchi di timnas Italia selama 1992-1995. Soal trofi, tak usah ditanya.
Ancelotti pernah menjuarai liga di empat negara besar Eropa, yakni Italia, Inggris, Prancis, dan Jerman. Ia juga sudah memenangi Liga Champions tiga kali, setara dengan muridnya Zinedine Zidane, lebih banyak dari Pep Guardiola, Jose Mourinho, atau Juergen Klopp.
Baca juga: Duh Real Madrid, Hazard dkk Sepi Peminat |
Jika ditotal, ia sudah mengoleksi 21 gelar selama menjadi pelatih, teranyar adalah trofi Piala Super Spanyol yang baru diraih dua pekan lalu. Tetapi aturan tetaplah aturan, dan tampaknya Ancelotti harus mengambil ujian untuk memperbarui sertifikat melatihnya.
Menurut laporan yang sama, Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) selaku otoritas yang menaungi Ancelotti saat ini sudah meminta UEFA agar pelatih 62 tahun itu mendapat dispensasi. Mereka beranggapan menyuruh Ancelotti mengambil tes setelah memimpin lebih dari 1.200 laga akan terlihat konyol.
(adp/rin)