Walau tidak dijagokan, Juventus diyakini bisa saja menjuarai Liga Champions musim ini. Namun, Juve bisa meniru Chelsea saat menjadi kampiun musim lalu.
The Blues tidak bisa dipungkiri menjadi juara kejutan di Liga Champions 2020/2021. Menyusul kemenangan atas Manchester City, tim yang lebih difavoritkan, dengan skor 1-0 di final.
Bersama Thomas Tuchel, Chelsea mendulang sembilan kemenangan dan hanya sekali kalah dalam 13 pertandingan secara keseluruhan. Si Biru tampil solid di sepanjang turnamen usai mencetak sembilan clean sheet dan cuma kebobolan empat gol!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Juventus Ungsikan 80 Orang Ukraina ke Italia |
Juventus sudah menjejak babak 16 besar Liga Champions 2021/2022 dan berimbang 1-1 dengan Villarreal di leg pertama. Namun, Si Nyonya Besar sudah kemasukan tujuh gol dalam tujuh pertandingan, jumlah terbanyak keempat setelah Chelsea (4), Bayern Munich dan Real Madrid (5) dan Lille (6).
Eks penggawa Juventus Massimo Mauro mengungkapkan, Bianconeri berpotensi mematahkan prediksi seperti Chelsea dengan juara Liga Champions musim ini. Hanya saja Juve mesti membenahi pertahanannya.
"Juventus kalah di dua final melawan Barcelona dan Real Madrid, yang menjadi tim terbaik di Eropa saat itu," ujar Mauro kepada La Gazzetta dello Sport. "Bayern Munich menang lebih banyak belakangan ini, tapi mereka bukanlah tim terbaik dan begitu pula Chelsea pada musim lalu."
"Timnya Tuchel itu dulunya memang bukan tim terbaik tapi juga tidak bermain lebih buruk daripada lawan-lawannya, termasuk Manchester City-nya Pep Guardiola di final," lanjut dia.
"Chelsea kan bukan di antara favorit juara. Mungkin, mereka tadinya di delapan besar namun mereka solid dan mampu maju sampai final. Mereka membuktikan bahwa sebuah pertahanan yang sempurna itu kunci dalam membalikkan prediksi. Juventus bisa melakukan yang serupa, tapi mereka mesti sempurna di lini belakang," lugas pemilik dua medali juara Serie A ini.
(rin/aff)