UEFA Ingin Hapus Financial Fair Play, Ganti dengan Aturan Baru?

UEFA Ingin Hapus Financial Fair Play, Ganti dengan Aturan Baru?

Bayu Baskoro - Sepakbola
Rabu, 23 Mar 2022 18:00 WIB
NYON, SWITZERLAND - JULY 18:  The UEFA logo is seen on the UEFA Champions League trophy as it is prepared for the UEFA 2014/15 Champions League third qualifying rounds draw at the UEFA headquarters, The House of European Football, on July 18, 2014 in Nyon, Switzerland.  (Photo by Harold Cunningham/Getty Images for UEFA)
UEFA diklaim mau cabut aturan Financial Fair Play. (Foto: Getty Images Sport/Harold Cunningham)
Nyon -

UEFA dikabarkan mau mencabut aturan Financial Fair Play (FFP). Badan sepakbola tertinggi Eropa itu ingin menggantinya dengan aturan baru.

Financial Fair Play sudah diterapkan UEFA sejak 2011. Aturan ini mewajibkan seluruh tim di Eropa menyeimbangkan neraca keuangan mereka.

Aturan Financial Fair Play membuat klub-klub kaya tidak bisa semena-mena menghamburkan uang untuk belanja pemain baru. Ada sanksi yang diberikan bagi yang melanggar aturan ini, salah satunya pernah diterima AC Milan pada 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menukil laporan Tribuna, UEFA kini tengah mempertimbangkan untuk menghapus aturan Financial Fair Play. Ada aturan baru yang diklaim sedang digarap Aleksander Ceferin dkk.

UEFA akan memberlakukan aturan rasio pengeluaran 70 persen. Setiap tim nantinya dapat belanja pemain hingga 70 persen dari pendapatan tahunan.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya itu, UEFA juga tidak akan menerapkan aturan ambang batas gaji (salary cap) untuk seluruh tim. Salary cap sebelumnya diberlakukan agar pengeluaran klub-klub Eropa untuk sektor gaji pemain lebih rendah dari pendapatan mereka.

Kendati demikian, UEFA tetap memberikan sanksi kepada tim yang melanggar aturan baru tersebut. Hukuman yang diberikan mulai dari pengurangan poin dari klasemen liga, hingga dicoret dari Liga Champions.

Aturan baru pengganti Financial Fair Play ini diprediksi bakal menguntungkan tim-tim seperti Manchester City, Real Madrid, serta Manchester United. Ketiganya memiliki pendapatan tahunan tertinggi di antara tim-tim Eropa lain.

(bay/krs)

Hide Ads