Thomas Tuchel menyatakan ketidakpuasannya atas kepemimpinan wasit Szymon Marciniak usai Chelsea disingkirkan Real Madrid di perempatfinal Liga Champions. Lebih-lebih setelah wasit asal Polandia itu terlihat bercengkrama dengan Carlo Ancelotti.
Chelsea berhasil mengalahkan Madrid 3-2 di Santiago Bernabeu, Rabu (14/3/2022) dini hari WIB. Tiga gol dari Mason Mount (15'), Antonio Ruediger (51'), dan Timo Werner (75') hanya bisa dibalas El Real lewat gol Rodrygo (80') dan Karim Benzema (96').
Meski begitu, kemenangan ini tak berarti banyak, sebab Chelsea sebelumnya takluk 1-3 di leg pertama, sehingga tetap harus angkat koper dengan kekalahan agregat 4-5.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gol Alonso Dianulir, Tuchel Soroti Wasit |
Usai laga, Tuchel menghampiri Marciniak. Ia melihat sang pengadil sedang berbicara dengan Ancelotti. Menurut juru taktik asal Jerman itu, sikap 'akrab' tersebut tak baik untuk seorang wasit, terutama ketika dilakukan tepat setelah laga usai.
"Saya kecewa melihat wasit bercengkrama dengan kolega saya, Ancelotti," kata Tuchel, dikutip The Guardian.
"Saya tahu Carlo adalah seorang gentleman, pria yang baik, dan ketika saya melihatnya (wasit) tersenyum dan tertawa terbahak-bahak dengan pelatih lawan, saya pikir itu adalah waktu yang sangat tak tepat, terutama setelah pertarungan selama 120 menit, ketika kami telah bersusah payah, lalu melihat hal semacam itu."
![]() |
"Saya pikir momennya sungguh salah," jelas Tuchel.
Eks pelatih Borussia Dortmund dan Paris Saint-Germain itu juga menyayangkan keputusan Marciniak yang menganulir gol Marcos Alonso di menit ke-62, setelah sang pemain dinyatakan handball terlebih dulu sebelum mencetak gol.
Tuchel tak suka dengan Marciniak yang enggan memeriksa tayangan ulang, dan percaya begitu saja dengan pernyataan Video Assistant Referee (VAR).
"Saya mengatakan kepadanya saya sangat kecewa dia tak mengecek tayangan ulangnya sendiri. Sebagai wasit, dia harusnya tetap bersikap sebagai bos dan tak membiarkan orang lain (VAR) duduk di kursi dan mengambil keputusan, sementara orang itu tak merasakan atmosfer jalannya laga," sentil Tuchel.
"Dia harusnya tetap yang berkuasa dan memeriksanya sendiri, menjelaskan keputusannya dengan lebih baik."