Real Madrid mampu lolos dari lubang jarum saat melawan Manchester City di Liga Champions. Raja Eropa itu menjalani malam magis lainnya.
Mengawali leg II semifinal Liga Champions di Santiago Bernabeu, Kamis (5/5/2022) dini hari WIB, Madrid harus mengejar ketertinggalan agregat 3-4. Oleh karena itu, tim asuhan Carlo Ancelotti harus menang dengan margin dua gol.
Langkah Madrid terasa kian berat setelah dibobol Man City lewat Riad Mahrez pada menit ke-73. Madrid harus mengejar tiga gol, tapi tak menyerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rodrygo Goes membawa Madrid memaksakan pertandingan sampai babak tambahan. Pemain Brasil itu membuat gol pada menit-menit akhir pertandingan, tepatnya menit ke-90 dan ke-90+1.
Madrid akhirnya bisa mencetak gol ketiga pada menit kelima babak pertama waktu tambahan. Karim Benzema dijatuhkan oleh Ruben Diaz di dalam kotak penalti City, wasit yang memimpin laga, Daniele Orsato, menunjuk titik putih.
Karim Benzema sukses menjaringkan bola. Tendangannya ke arah kanan gawang Man City mengecoh Ederson Moraes.
Eks pemain Man City, Nedum Onuoha, menilai bahwa The Citizens tak bisa menguasai permainan di saat-saat laga terakhir hingga harus kebobolan dalam kurun waktu lima menit.
"Saya pikir Manchester City bermain cukup baik di kedua leg, tapi saya merasa pada babak kedua laga ini, mereka sedikit ceroboh dan Real Madrid merasa seperti mereka mendapatkan dorongan," kata Onuoha di BBC.
"Tapi, saat Madrid melakukan pergantian-pergantian pemain itu dan anda melihat gelandang mereka keluar, anda berpikir, 'ya, mungkin ini akan menjadi milik City',"
"Pantas untuk Madrid, mereka benar-benar terus berusaha dan lebih dinamis. Ada banner di stadion yang bilang 'Malam Magis Lainnya untuk Raja Eropa', di tribune sebelum pertandingan dimulai dan lihatlah, seperti inilah laga berakhir."
"Pertandingan tak berakhir sebelum peluit akhir dan saya pikir City tak mengerti bagaimana pertandingan dikelola pada momen itu, detik-detik terakhir itu," kata dia menambahkan.