Real Madrid akan berduel dengan Liverpool di final Liga Champions. Carlo Ancelotti ditunggu sebuah torehan emas, yang belum pernah dicapai oleh pelatih manapun.
Di sepanjang kariernya, Ancelotti sudah lima kali menjejak final Liga Champions. Pelatih Italia itu berhasil menggondol tiga gelar bersama AC Milan (2003, 2007), dan sekali dengan Madrid (2014). Satu-satunya kekalahan Ancelotti di final diderita pada 2005 ketika Rossoneri dipencundangi Liverpool-nya Rafael Benitez melalui adu penalti 2-3 setelah seri 3-3 sampai perpanjangan waktu.
Hasil tersebut menjadikan Ancelotti sebagai pelatih dengan medali juara Liga Champions terbanyak, sejajar dengan legenda Liverpool Bob Paisley (1977, 1978, 1981) dan Zinedine Zidane (2016, 2017, 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, Carlo Ancelotti berarti berpeluang besar menjadi pelatih tersukses dalam sejarah kompetisi ini. Syaratnya Ancelotti mesti bisa memimpin Real Madrid mengalahkan Liverpool di Stade de France, Paris, pada Minggu (29/5/2022) dinihari WIB.
"Saya memikirkannya. Betul, sudah lama sejak final pertama," ungkap pelatih berusia 62 tahun ini kepada Uefa.com. "Sepakbola sudah berubah, dan saya mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan itu. Dari final pertama pada 2003 sampai hari ini, ada banyak sekali perubahan."
"Bagaimana rasanya memenanginya? [Rasanya] anda seperti anda telah memenangi kompetisi paling penting; anda telah melakukan pekerjaan yang bagus. "
"Perasaan dan emosinya terasa lebih kuat ketika anda juara sebagai seorang manajer. Sebagai seorang pemain, anda itu bagian dari kelompok yang memenangi trofi, tapi sebagai seorang manajer anda mempunyai lebih banyak tanggung jawab."
Carlo Ancelotti memiliki rekor cukup oke melawan Liverpool di Liga Champions. Dari delapan pertemuan, Ancelotti cuma dua kali kalah dan sukses lima kali menang, termasuk dua kemenangan beruntun yang diperoleh di periode pertamanya melatih Real Madrid pada 2014.
(rin/aff)