Bertemu Real Madrid di 16 besar Liga Champions menghadirkan tantangan sulit buat Liverpool. Madrid bak momok buat mereka sejauh ini.
Liverpool bertemu Real Madrid di babak 16 besar Liga Champions, dalam drawing yang digelar Senin (7/11/2022) kemarin. Melihat catatan pertemuan kedua tim, ini bukan undian yang menguntungkan anak-anak Merseyside.
Liverpool tak pernah menang dalam enam pertemuan terakhir, menelan lima kekalahan. Itu termasuk dua kekalahan dalam final musim 2017/2018 dan 2021/2022 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan, Liverpool punya catatan tiga kemenangan atas Madrid dari sembilan kali berhadapan. Mereka memenangi tiga pertemuan pertama, yakni pada final 1980/1981 silam saat masih era Piala Champions, lalu dalam due pertemuan babak 16 besar Liga Champions 2008/2009.
Mantan pemain dan manajer Liverpool Graeme Souness menyebut catatan lawan Madrid belakangan ini bisa menjadi semacam hantu dalam pikiran skuad besutan Juergen Klopp. Oleh karena itu tugas pertama Liverpool dalam pertemuan kali ini adalah mengatasi hambatan psikologis dan mengalahkan diri sendiri dulu.
Baca juga: FSG Pertimbangkan Jual Liverpool |
"Buat Liverpool, itu adalah sebuah nama, ini soal apa yang muncul di kepala dari nama tersebut. Mereka (Real Madrid) tampak bisa, sekalipun sedang tak tampil baik secara domestik, muncul unjuk gigi di laga-laga tersebut (Liga Champions). Mereka seperti punya sebuah cara untuk menang," ujarnya.
"Tergantung pada apa yang akan dimainkan oleh Liverpool. Ketika saya melihat Liverpool di babak pertama kemarin (vs Tottenham), itu bagus, mereka melakukannya dengan benar, hebat."
"Tapi di babak kedua, mereka menjadi nomor dua dari Tottenham yang menaikkan agresi dan mereka kesulitan menghadapinya. Jadi ya pertemuan ini tergantung seperti apa kemunculan Liverpool di lapangan," pungkasnya.