Dalam upaya mempromosikan Indonesia, dan khususnya meluaskan popularitas pencak silat sebagai seni bela diri khas Nusantara, KBRI untuk Kerajaan Spanyol membuka sasana silat di Madrid.
Pembukaan sasana tersebut dilakukan pada akhir pekan lalu, 18 Oktober 2014, di kantor KBRI di Madrid. Duta Besar RI untuk Spanyol, Yuli Mumpuni Widarso, membuka sasana tersebut, dengan dihadiri oleh ketua Federasi Pencak Silat Spanyol, Juan Barrenechea, staf KBRI Madrid, serta warga Indonesia di Spanyol yang tertarik untuk mempelajari pencak silat.
Diterangkan Yuli, sesungguhnya KBRI Madrid sudah memiliki sasana tersebut sejak 1986, namun sudah beberapa tahun terakhir tidak aktif. Maka dari itu, demi mewujudkan misi-misi yang ada sasana tersebut diaktifkan kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang dilakukan KBRI Madrid ini sejalan dengan program pemerintah Indonesia supaya pencak silat diakui sebagai warisan budaya tak benda Indonesia dan dilindungi oleh UNESCO, serta di masa mendatang dapat dipertandingkan di kancah Olimpiade.
Pada 1 Oktober lalu Kemenpora RI menjalin kerja sama di bidang olahraga berupa penandatangangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Sekretaris Negara Bidang Olahraga, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Olahraga, merangkap ketua Dewan Tinggi Olahraga Spanyol, Dr. Miguel Cardenal Carro, di kota Madrid. [Lihat beritanya di sini]
"Selain itu, kami juga berharap agar sasana ini dapat menjadi tempat bagi warga Indonesia dan Spanyol di Madrid untuk menyalurkan hobi beladiri, menyalurkan energi positif, serta mempromosikan warisan budaya Indonesia di Spanyol," tutur Yuli seperti tertuang dalam rilis kepada redaksi detiksport. [Baca artikel lain tentang pencak silat di Spanyol di sini]
Pada kesempatan tersebut, Juan Barrenechea didapuk sebagai pelatih sasana silat KBRI Madrid. Ia juga langsung memberi pelatihan awal kepada para peserta yang terdiri dari kalangan dewasa dan anak-anak, laki-laki dan perempuan, baik WNI maupun warga Spanyol. Mereka tampak antusias mendengarkan penjelasan mengenai filosofi pencak silat serta mengikuti pelatihan fisik dan teknik dasar dari Barrenechea.
Rencananya latihan di sasana tersebut digelar setiap hari Sabtu dan Minggu.
Juan Barrenechea sendiri bukan orang asing di dunia pencak silat. Pria asal Bilbao itu adalah orang yang "membawa" silat ke Spanyol, dan pada tahun 1984 mendirikan federasi pencak silat di negara tersebut. Telah bergelar "Pendekar", ia telah mengumpulkan 100 medali di kejuaraan Pencak Silat di Eropa dan dunia serta membina 25.000 murid di 24 negara termasuk Spanyol.
Atas peran dan kontribusinya dalam mempromosikan Pencak Silat selama 35 tahun, Menpora RI juga telah menganugerahkan kepadanya medali Adimanggalya Krida pada tanggal 1 Oktober lalu. (a2s/fem)