Siman menjadi perenang Indonesia yang berpeluang paling besar untuk menyumbangkan medali di Asian Games 2018. Sebagai perenang tuan rumah, dia justru harus tampil dalam dua hari beruntun.
Perenang asal Bali itu akan turun di nomor 50 meter dan 100 meter gaya punggung. Untuk 100 meter gaya punggung, dipertandingan pada Minggu (19/8) kemudian berlanjut 50 meter gaya punggung di hari berikutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, di nomor 50 meter gaya punggung itulah Siman ditargetkan untuk bisa meraih medali. Indonesia tak pernah mendapatkan medali dari renang sejak Asian Games 1990.
"Acara pertandingannya sudah menjadi tantangan banget. Kami sudah planning schedule event yang sudah disiapkan sejak Test Event di sini, pada Desember 2017. Rencana itu sudah pas, ada istirahat satu hari untuk dua nomor itu," kata Siman dalam wawancara One on One dengan detikSport.
"Entah kenapa, oleh technical delegate (TD), yang bukan orang Indonesia, dibilang susunan acaranya jelek. Kemudian oleh delegate wakil dari Indonesia disetujui untuk diubah dan dipakai usulan yang bukan dari TD itu. Itu semua nomor diubah mepet semua," ujar Siman.
Selain turun secara beruntun pada 19 Agustus dan 20 Agustus, Siman juga berpotensi begadang sehari sebelumnya, Dia bertugas menjadi pembawa bendera kontingen Indonesia saat defile.
"Semestinya, sebagai tuan rumah mempunyai kewenangan untuk mengatur semuanya. Saat aku upload di Instagram, perenang dari negara lain juga protes. Sebab, bahkan mereka yang turun di nomor jarak jauh, juga tak ada jeda istirahat," tutur Siman.
"Kami sudah mencoba untuk meminta perubahan, namun enggak bisa. Ya, sudah hadapi saja. Mau gimana lagi," dia menambahkan.