Tasikmalaya - Peraih medali di
SEA Games 2019 Muhammad Taufik pulang ke kampung halamannya, Tasikmalaya, menggunakan angkutan umum. Taufik kemudian disambut secara sederhana.
Taufik telah menyelesaikan rangkaian perlombaannya di Filipina. Hasilnya, Taufik menyabet dua medali yaitu emas di cabang modern pentathlon nomor beach laser run dan medali perunggu di cabang triathlon nomor renang, lari, menembak.
Setelah tiba di Tanah Air, Taufik diantar Kemenpora hingga Bandung, lalu dia melanjutkan perjalanan ke Tasikmalaya dengan menaiki elf. Memperoleh informasi, Taufik pulang pakai elf, Kepolisian Resort Tasikmalaya menjemputnya di Kawasan Cilawu, Garut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mendapat informasi atlet yang sudah harumkan nama bangsa dan daerah Tasikmalaya pulang. Maka kami inisiatif kirim anggota untuk jemput beliau, ini bentuk kebanggaan saya dan tentunya warga Tasikmlaya atas prestasi M Taufiq," Ujar AKBP Dony Eka Putra Sik, Kapolres Tasikmalaya, usai menyambut Taufik di kantornya.
Penyambutan sederhana dilakukan jajaran Kepolisian Resort Tasikmalaya tanpa kehadiran KONI Kabupaten Tasikmalaya maupun pemerintah Daerah Tasikmalaya.
"Alhamdulillah saya dijemput oleh jajaran kepolisian Tasikmalaya, kalau dari Jakarta diantar sama Kementerian Pemuda dan Olahraga sampai Bandung," katanya. "Tapi sampai Cilawi saya turun karena dijemput oleh mobil polisi. Terima kasih pak," ujar Taufik.
Perjalanan Muhammad Taufik menjadi atlet berprestasi tidaklah mudah. Belajar secara otodidak, taufik bisa merasakan prestasi internasional setelah sepuluh tahun bergelut dengan latihan keras.
"Sepuluh tahun saya menggeluti olah raga ini dan alhamdulillah membuahkan hasil di sea games tahun ini. Ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya, istri, keluarga saya di Cimanggu dan tentunya daerah Tasikmalaya bangsa Indonesia," ujar Taufik.
Motivasi ingin bertemu ibu yang menjadi TKI di Arab Saudi membuatnya menjadi atlet berprestasi. Namun keinginannya tak terwujud, karena ibunya meninggal.
"Saya motivasinya ingin ketemu ibu di Arab Saudi yang jadi TKI, makanya saya berlatih ingin berprestasi. Walau enggak sempet ketemu ibu karena wafat," ujar Taufik yang ditinggalkan ibunya bekerja sejak tahun 1983.
Kini Taufik akan berjuang untuk hadapi Asian games 2021 mendatang.