Penyambutan sederhana dilakukan jajaran Kepolisian Resort Tasikmalaya tanpa kehadiran KONI Kabupaten Tasikmalaya maupun pemerintah Daerah Tasikmalaya.
"Alhamdulillah saya dijemput oleh jajaran kepolisian Tasikmalaya, kalau dari Jakarta diantar sama Kementerian Pemuda dan Olahraga sampai Bandung," katanya. "Tapi sampai Cilawi saya turun karena dijemput oleh mobil polisi. Terima kasih pak," ujar Taufik.
Perjalanan Muhammad Taufik menjadi atlet berprestasi tidaklah mudah. Belajar secara otodidak, taufik bisa merasakan prestasi internasional setelah sepuluh tahun bergelut dengan latihan keras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Motivasi ingin bertemu ibu yang menjadi TKI di Arab Saudi membuatnya menjadi atlet berprestasi. Namun keinginannya tak terwujud, karena ibunya meninggal.
"Saya motivasinya ingin ketemu ibu di Arab Saudi yang jadi TKI, makanya saya berlatih ingin berprestasi. Walau enggak sempet ketemu ibu karena wafat," ujar Taufik yang ditinggalkan ibunya bekerja sejak tahun 1983.
Kini Taufik akan berjuang untuk hadapi Asian games 2021 mendatang.
(rin/pur)