Bincang detikSport dengan Riau Ega: Kesempatan Kedua Olimpiade

Bincang detikSport dengan Riau Ega: Kesempatan Kedua Olimpiade

Mercy Raya - Sport
Rabu, 06 Mei 2020 17:50 WIB
Pemanah Putra asal Indonesia Riau Ega Agatha Salsabila berhadapan dengan  pemanah putra asal Kazakhstan Ilfat Abdullin di babak final individual Recurve Putra dalam ajang Asian Ganes 2018, Jakarta, Selasa (28/8/2018).   Ega berhasil mengalahkan Ilfat ABdullin dengan skor 6-2 dan berhak atas medali perunggu. Grandyos Zafna/detikcom
Riau Ega Agatha Salsabila berbincang dengan detikSport mengenai Olimpiade, sampai keluarga. (Foto: detikcom/Grandyos Zafna)

D: Selama pandemi ini memang di Surabaya masih bisa bolak-balik?

RE: Saya kurang tahu. Tapi untuk orang Surabaya masih bisa akses jalan. Kalau di luar itu dicek dulu. Seperti kendaraan misalnya keluar tol, balik lagi, masih bisa, dengan catatan tetap mematuhi pembatasan sosial berskala besar itu. Tapi kalau daerah lain tidak bisa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

D: Apakah ada pengumuman dari PP Perpani kapan mulai pelatnas Olimpiade?

RE: Kemarin dengarnya April (mulai lagi) tapi karena wabah ini tidak jadi.

ADVERTISEMENT

D : Apa hal positif yang kamu petik dengan mundurnya pelatnas dan Olimpiade?

RE: Kalau pelatihan biasa saja. Tapi dengan dimundurkan ini artinya saya bisa menyiapkan lebih baik lagi karena kalau mau mengikuti waktu semula Olimpiade (24 Juli-9 Agustus 2020) mepet sekali (sementara pelatnas rencana April jalan, sekitar 3-4 bulan).

Jadi saya berpikir, kayaknya kok padat banget, jadi ada hikmahnya juga. Saya bisa menyiapkan lebih baik lagi. Jadi dengan seperti ini aktivitas luar dikurangi dan fokus ke latihan. Karena ini di Puslatda pun tetap dikasih program tapi mengerjakan sendiri-sendiri.

D: bagaimana dengan asupan gizi dan akomodasi?

RE: Disiapkan juga di sini (asrama Puslatda). Kalau kemarin di Jawa Timur, tim sempat ada rapid test. Jadi dikasih vitamin dan susu untuk setok satu bulan.Buat berbuka, sahur juga sudah ada, ada catering sendiri.

Soalnya mau pulang ke rumah yang di Surabaya, saya malah tidak bisa di dalam rumah. Kalau mencari konsumsi harus keluar, cari apa harus keluar. Kalau di asrama ada, walau sedikit tapi cukup.


Hide Ads