Kematian George Floyd dan Bahayanya Serangan ke Leher Manusia

Kematian George Floyd dan Bahayanya Serangan ke Leher Manusia

Afif Farhan - Sport
Rabu, 03 Jun 2020 13:29 WIB
George Floyd dan kematian warga kulit hitam lain di Amerika Serikat yang memicu gelombang protes besar
Kematian George Floyd dan Bahayanya Serangan ke Leher Manusia (BBC World)


Johnny Benjamin, seorang dokter dan kolumnis 'Ask the Fight Doc' menjelaskan betapa berbahayanya cekikan ke leher. Cekikan ke leher dapat menyebabkan brain damage, yakni suatu cedera yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak.

Brain damage bisa menyebabkan cedera permanen pada otak, bahkan bisa membuat orang stroke, koma, dan meninggal dunia.

"Bagi mereka yang merupakan petarung MMA dan memang terlatih, cukup membutuhkan waktu 10 detik melakukan cekikan dan lawan akan 'tertidur' alias pingsan," katanya.



Penjelasannya sederhana, orang yang tercekik akan kehilangan aliran darah ke otak karena tekanan arteri karotis (sepasang pembuluh darah yang terletak di bagian dalam leher yang mengantarkan darah ke otak dan kepala). Apalagi, leher berstruktur semi-kaku dengan cincin tulang rawan yang artinya begitu rentan terhadap serangan dari luar.

"Aliran darah ke otak disuplai oleh dua jalur utama, yaitu arteri karotis internal dan arteri vertebral. Arteri karotis internal terletak pada sudut yang terbentuk di mana bagian belakang rahang bertemu leher dan sangat rentan terhadap tekanan," terang Dokter Johnny Benjamin.

"Dibutuhkan empat hingga enam menit untuk membuat kerusakan permanen pada otak dengan cekikan, sampai menyebabkan meninggal dunia," lanjutnya.

FILE PHOTO: Oct 6, 2018; Las Vegas, NV, USA; Khabib Nurmagomedov (red gloves) fights Conor McGregor (blue gloves) during UFC 229 at T-Mobile Arena. Mandatory Credit: Stephen R. Sylvanie-USA TODAY Sports/File PhotoCekikan ke leher bagi petarung UFC, bisa membuat lawan mudah menyerah (Stephen R. Sylvanie-USA TODAY Sports)



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Serangan ke leher tak hanya langsung menyerang otak. Bagi orang yang memiliki sinus karotis hipersensitif, serangan ke leher bisa menyebabkan penurunan tekanan darah dan detak jantung.

"Turunnya tekanan darah dan detak jantung, ditambah aliran darah ke otak tersendat itu sangat fatal," tegas Johnny Benjamin.

"Maka para wasit MMA akan langsung memperhatikan petarung yang sedang dalam kondisi tercekik. Wasit harus mengambil keputusan cepat karena taruhannya adalah nyawa," lanjutnya.

Namun tentu, ada teknik-teknik tertentu untuk melepaskan diri dari cekikan. Hanya saja, hal itu dibutuhkan waktu yang lama untuk melatihnya.


(aff/krs)

Hide Ads