Jakarta -
Gerakannya lincah, tak terduga, dan punya teknik serangan yang menarik. Ingatlah nama ini, Zabit Magomedsharipov si petarung 'shaolin' di UFC.
Dari namanya mungkin kamu bisa menebak, ya, dia adalah petarung UFC asal Rusia. Dia petarung kelas featherweight alias kelas bulu di UFC peringkat ketiga sementara ini, dengan rekor kemenangan 18 kali menang dan sekali kalah.
Zabit Magomedsharipov satu kampung halaman dengan Khabib Nurmagomedov, juara kelas ringan di UFC. Zabit juga berasal dari Dagestan.
Zabit Magomedsharipov (Instagram/zabit_magomedsharipov) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenal Zabit Magomedsharipov lebih dekat, dia masih berusia 29 tahun. Sebelum terjun di UFC, Zabit sudah menjuarai Absolute Championship Akhmat, semacam kompetisi MMA di Rusia.
Menariknya, dia punya gaya bertarung wushu sanda atau juga dikenal dengan nama sanshou. Wushu sanda dikembangkan oleh militer China yang berbasis pada studi dan praktek Kung fu tradisional dan teknik tempur pertarungan modern.
Wushu sanda lebih ringkas dan simpel tanpa jurus-jurus tertentu. Wushu sanda menekankan pada kecepatan, keterampilan mengkombinasikan serangan, dan keefektifan. Wushu sanda pun dipelajari oleh masyarakat China sebagai bentuk self defense.
Lewat gaya bertarung itulah, Zabit Magomedsharipov menjadi pembeda di UFC. Pertarungannya selalu terlihat menarik.
(Halaman selanjutnya, melihat beberapa pertarungan Zabit Magomedsharipov)
Sebelum melanjutkan membaca artikel ini, perlu
detikSport ingatkan kalau di dalamnya terdapat adegan adu jotos dan penuh darah. Semua dilakukan oleh orang-orang profesional dan terlatih, tidak disarankan menirunya!
Komentator UFC, Joe Rogan begitu terkesima dengan penampilan Zabit. Lewat podcast-nya dia pernah bilang bahwa Zabit adalah petarung yang fenomenal.
"Dia adalah petarung yang fenomenal," katanya sambil mengusap kepala.
Zabit Magomedsharipov terkenal dengan gerakan yang lincah (Instagram/zabit_magomedsharipov) |
"Saya sudah lihat videonya, Zabit begitu cepat dan lihai. Namun begitu melihatnya langsung di pinggir octagon, pria ini 'wow'," katanya.
Joe Rogan melihat pertarungan langsung Zabit Magomedsharipov di UFC 223 tahun 2018. Kala itu, Zabit menghadapi Kyle Bochniak.
Penampilan Zabit memang fenomenal. Dia begitu mudah melakukan tendangan lutut terbang, menerjang tendangan dengan kaki kiri dan kanan bergantian dengan cepat, hingga melakukan bantingan dari luar sisi lawan.
"Saya sampai berdiri menyaksikan pertarungannya dan bertepuk tangan. Dia akan jadi juara dunia suatu hari nanti," tegas Joe Rogan.
Gerakan favorit Zabit Magomedsharipov, bantingan dari luar (Instagram/zabit_magomedsharipov) |
Bahkan ternyata, di pertarungan tersebut Zabit rupanya cedera. Tangan kanannya remuk, tapi dia tidak memberitahu pelatih. Meski begitu, dia masih bisa memenangi pertarungannya.
Berikut pertandingan Zabit Magomedsharipov vs Kyle Bochniak:
[Gambas:Youtube]
Zabit Magomedsharipov perawakannya kurus dan tinggi. Dengan jenggot lebat, sekilas dia mirip mantan presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln.
Diwawancarai BT Sport, Zabit pernah ditanya soal gaya bertarungnya yang out of the box. Zabit hanya tersenyum.
"Saya hanya ingin tampil berbeda tiap pertarungan dan mencoba serangan baru. Itu menyenangkan," katanya.
Statistik serangan Zabit di UFC pun cukup memukau. Striking Accuracy-nya 53 persen dan Grappling Accuracy-nya 59 persen tiap pertandingan. Mau bertarung stand up ayo, gulat juga boleh.
Zabit Magomedsharipov (kanan) (Instagram/zabit_magomedsharipov) |
Pertarungan terakhir Zabit Magomedsharipov adalah di bulan November 2019 kemarin melawan Calvin Kattar dan berhasil menang. Belum ada jadwal lagi kapan pertarungannya (mengingat pandemi virus Corona yang masih berbahaya), tapi yang pasti aksi Khabib di octagon begitu dinanti.
Bahkan tak sedikit, orang-orang yang menjuluki Zabit sebagai 'Shaolin UFC'.