Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menepis kabar yang menyatakan Jakarta kandas jadi tuan rumah Olimpiade 2032. Indonesia disebut jauh lebih siap daripada pesaingnya, Brisbane.
Sebelumnya, Presiden International Olympic Committee (IOC), Thomas Bach ), disebut telah memutuskan Brisbane sebagai 'tuan rumah pilihan pertama' karena pengalaman sebelumnya dalam menyelenggarakan pesta olahraga tingkat tinggi tersebut. Kabar itu sekaligus dianggap menutup peluang Jakarta, Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Merespons pernyataaan itu, Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari berusaha meluruskannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya Ketua KOI ingin meluruskan bahwa berita yang berkembang terkait proses bidding Olimpiade 2032 rasanya kurang tepat. Karena dari semua berita yang kami terima dari luar (negeri) isinya menyampaikan bahwa Brisbane sudah menjadi preferred dialogue (status sebagai pilihan utama)," kata Okto saat jumpa pers bersama Menpora Zainudin Amali, usai meninjau vaksinasi COVID-19 untuk atlet di Istora Senayan, Jumat (26/2/2021).
Akan tetapi, status tersebut bukan berarti Indonesia gagal dalam pencalonan sebagai tuan rumah Olimpiade 2032, melainkan posisi Brisbane sudah berada di atas Indonesia soal persiapan pencalonan.
"Ibarat balapan NASCAR, ini baru lap kelima dari 500 lap. Masih ada banyak hal yang bisa kita lajukan untuk mengejar Brisbane. Maka itu, sekarang kami bersama stakeholder atas arahan Pak Menpora sedang mengejarnya. Karena baik di Indonesia, Brisbane maupun di mana pun, IOC belum berkunjung langsung dan memeriksa," ujar Okto.
"Tapi kalau mau diadu, Indonesia insya Allah akan jauh lebih siap karena saat Asian Games dan Asian Para Games, Indonesia mendapatkan banyak apresiasi. Apalagi jumlah atlet di Olimpiade lebih sedikit dibanding Asian Games, meskipun jumlah negara dan nomor pertandingan jadi penangannya tidak jauh beda dan kita siap," dia menjelaskan.
"Kami tidak akan kendur, justru ini meningkatkan adrenaline karena mengejar itu jauh lebih enak semangatnya daripada mempertahankan."
Sejauh ini, Indonesia melalui KOI telah melakukan persentase dengan IOC beberapa waktu lalu secara virtual. Hasilnya, IOC merespons positif. Mereka bahkan menyampaikan bahwa Indonesia tidak hanya akan menjadi tuan rumah pertama tapi sekaligus sebagai negara Asia Tenggara yang pertama.
Hal itu juga yang akhirnya membuat IOC menetapkan status continue dialogue procces yang artinya terbuka untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut untuk mengantarkan Indonesia lebih dekat lagi sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.
"Kami sudah menerima surat kemarin (Kamis 25/2) dari IOC, yang menyampaikan secara terperinci bahwa semua proses yang sudah dilakukan Indonesia sudah diterima IOC, bahkan level Indonesia ditingkatkan menjadi continue dialogue process," imbuhnya.
IOC, disebut Okto, bakal mengirimkan perwakilannya ke Indonesia dalam waktu dekat. Kedatangan mereka guna mendampingi Indonesia melakukan evaluasi dan persiapan terkait bidding yang akan dilakukan.
Baca juga: 'Olimpiade Tokyo Sesuai Jadwal' |
Di sisi lain, Menpora Amali meminta dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia agar bisa memenangkan proses bidding tersebut.
Saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan Keputusan Presiden (Keppres) untuk persiapan bidding Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 sudah dalam tahap finalisasi. "Jadi mohon supportnya karena perjalanan masih panjang dan sedang berjuang," kata politikus Golkar itu dalam kesempatan yang sama.
(mcy/aff)