Kisah Dewa Kipas: Belajar dari GM Catur Pertama di Indonesia

Kisah Dewa Kipas: Belajar dari GM Catur Pertama di Indonesia

Yudha Maulana - Sport
Jumat, 19 Mar 2021 19:25 WIB
Dadang Subur pamer catatan kemenangan dalam bukunya.
Dadang Subur pamer catatan langkah dalam bukunya. (Foto: detikcom/Yudha Maulana)

Lalu darimana Dadang belajar teknik catur dengan akurasi tinggi?

Anak Dadang Subur, Ali Akbar, mengatakan ayahnya kerap berlatih tanding dengan program atau bot di Shredder.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bapak tanding di Shredder di-undo puluhan kali sampai akhirnya hasilnya benar-benar mendapatkan hasil maksimal, langkah terbaik itulah yang bapak catat," kata Ali.

"Kalau ada orang yang bilang akurasi bapak seperti pakai komputer, itu memang yang tercatat langkah terbaiknya saja," ucap Ali.

ADVERTISEMENT
Dadang Subur mengungkap asal muasal nama Dewa Kipas.Dadang Subur punya julukan Dewa Kipas. Foto: detikcom/Yudha Maulana

Detikcom pun melihat buku catatan milik Dadang saat berlatih tanding melawan program, ia mencatat dengan apik deretan langkah terbaik dan mempelajari langkah-langkah tersebut untuk digunakan di dalam pertandingan.

"Sampai akhirnya ketemu chess.com, itu Februari 2021 kemarin, bisa main online melawan orang-orang di seluruh dunia. Bapak senang bisa lawan orang lain, bukan lawan komputer saja," ujarnya.

Saat bermain di chess.com, Dadang tak mendadak dipertemukan dengan pemain-pemain profesional, karena ELO rating-nya di aplikasi tersebut masih rendah, sehingga ia dipertemukan dengan pemain-pemain amatiran terlebih dahulu.

"Karena mau enggak mau, mengulang dari level rendah dan lawannya kebetulan dari level rendah dulu, bapak bisa menang berkali-kali, sehari bisa main belasan sampai puluhan kali," ujarnya.

"Sampai akhirnya mencapai ELO 2.300 dan bertemu dengan GothamChess, dari situlah akun bapak terblokir," katanya.

Soal tudingan curang dengan menggunakan cheat engine dan sebagainya, menurut Ali hal itu tuduhan yang salah. Pasalnya, untuk memulai satu pertandingan saja, tak jarang Dadang meminta bantuan Ali. Durasi permainan pun di settingan default yakni 10 menit.

"Pas akun terblokir, bapak tanya kenapa tidak bisa main. Besoknya dapat email kalau akun itu sudah ditutup, Awalnya saya usahakan agar akun bisa dibuka lagi tapi pihak chess.com bilang kami ingin bicara langsung dengan pak Dadang. Saya bingung, walau Pak Dadang yang main, akun saya yang pegang dan Pak Dadang enggak ngerti Bahasa Inggris," tutur Ali.


(yum/cas)

Hide Ads