Atlet angkat besi Indonesia siap tampil di Kejuaraan Asia Angkat Besi di Tashkent, Uzbekistan. Tak ada nama Eko Yuli Irawan dalam daftar lifter yang diberangkatkan.
Kejuaraan Asia Angkat Besi bergulir di Tashkent, 16 - 25 April mendatang. PB PABSI bakal mengirimkan kontingen dengan jumlah 13 orang, tujuh di antaranya ialah atlet. Ajang ini merupakan bagian dari pengumpulan poin kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Dirdja Wihardja, pelatih kepala tim angkat besi, menyebutkan lifter yang akan diturunkan yaitu Windy Cantika Aisah (49 kg), Juliana Klarisa (55 kg), Nurul Akmal (87 kg), Mohammad Yasin (67 kg), Triyatno (67 kg), Rahmat Erwin Abdullah (73 kg), dan Muhammad Zul Ilmi (89 kg).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dari sejumlah nama itu, lifter senior Eko Yuli tidak masuk dalam daftar. "Enggak (ikut). Lebih jelas tanya yang bersangkutan," kata Dirdja kepada detikSport, menyoal alasan tak ada nama Eko pada Selasa (30/3/2021).
Eko dengan PB PABSI diketahui tengah berpolemik lantaran permintaan sang juara dunia angkat besi untuk bisa dilatih Lukman, eks pelatih Pelatnas, dibatalkan sepihak. Sejauh ini, Eko juga masih berlatih mandiri di rumahnya menuju Olimompiade Tokyo 2020.
Sebelum ini, lifter berusia 31 tahun ini juga telah memastikan tak akan tampil di Kejuaraan Asia Angkat Besi di Uzbekistan dan memilih fokus latihan saja. Toh, saat ini posisinya sudah aman dalam kualifikasi Road to Tokyo. Eko saat ini menempati peringkat dua kelas 61 kg putra.
"Saya enggak ikut dengan kondisi saat ini, semua masih terbatas, lebih baik menyiapkan peak-nya di Olimpiade langsung. Untuk posisi lolos (Olimpiade) masih aman walau tak ikut (Kejuaraan Asia)," kata Eko kepada detikSport beberapa waktu lalu.
Bagaimana Peluang Indonesia?
Ketidakikutsertaan Eko dalam kejuaraan tersebut boleh jadi menghilangkan kesempatan Indonesia mendapat pundi-pundi emas. Bagaimanapun Eko kerap menjadi andalan Merah-Putih dalam setiap ajang angkat besi di kelasnya 61 kg.
Namun, Indonesia masih bisa mengandalkan angkatan-angkatan pemain muda seperti Windy Cantika Aisah dan Rahmat Erwin Abdullah.
Menukil data IWF, Erwin pernah mengemas angkatan total 329 kg, rinciannya 144 kg untuk angkatan snatch dan 185 kg angkatan clean and jerk di Kejuaraan Asia Junior 2020.
Sementara untuk Windy Cantika, yang menempati peringkat tujuh kualifikasi Olimpiade, total angkatan terbaiknya pernah menembus 190 kg dengan rincian 86 kg angkatan snatch dan 104 kg angkatan clean and jerk di SEA Games 2019.
"Sebenarnya kalau bicara peluang sejak ada pandemi COVID-19 susah diprediksi karena tidak ada kejuaraan dari tahun lalu. Makanya yang penting semaksimal mungkin beri yang terbaik," Dirdja menjelaskan.
"Terlebih, Windy juga belum aman karena masih ada kualifikasi jadi bisa tergeser juga (dari posisi tujuh ranking kualifikasi Olimpiade). Tapi untuk Kejuaraan Asia ini, harapan kami Windy tembus angkatan waktu SEA Games kemarin. Intinya kita berusaha semaksimal mungkin meloloskan atlet," kata Dirja lagi.
Baca juga: KOI Akan Mediasi Eko dan PB PABSI |
(mcy/cas)