Pedayung Indonesia Melani Putri tak mematok medali saat tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Dia mengungkap tantangan yang dihadapi di sana.
Melani sudah persiapan yang sudah dilakukannya bersama Mutiara Rahma Putri sejak beberapa bulan terakhir untuk berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.
Catatan waktu terakhirnya keduanya saat tampil di pra Olimpiade yaitu 7 menit 35,71 detik di Jepang pada Mei lalu. Ajang itu pula yang memastikan mereka mengantongi tiket tampil di pesta olahraga terakbar sejagat raya itu pada nomor lightweight women's double sculls (LW2x).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sana (Olimpiade) kami berusaha untuk memberikan yang terbaik saja. Bisa mencapai target waktu yang lebih baik sesuai pelatih, 7 menit 20 detik," kata Melani kepada detikSport, Senin (19/7/2021).
Melani meyakini bisa melampui target di Olimpiade Tokyo 2020 karena bersama Mutiara sudah pernah menjajal venue Sea Forest Waterway yang akan digunakan untuk perlombaan mendatang.
"Venuenya kami sudah tahu dan pernah coba pas pra Olympic kemarin. Karakternya seperti danau lepas, beda dengan tempat latihan kami di Jatiluhur dan Pangalengan. Kalau di tempat kami lebih tenang, kalau di sana (Sea Forest Waterway) ombaknya lebih besar, apalagi kalau cuacanya berangin. Jadi harus bisa untuk mengatasi ombaknya di sana," tuturnya.
"Cuma bedanya kan lawan-lawannya tidak selengkap saat Olimpiade nanti. Kemarin kami lawannya Jepang, Vietnam, sementara negara bagian lain belum tahu seperti apa kekuatannya."
Melani/Mutiara sendiri sebelumnya sempat dipersiapkan untuk mengikuti uji coba internasional terakhir di Racice, Ceko, awal Juli kemarin. Tujuannya untuk menambah pengalaman dan melihat peta persaingan di Olimpiade mendatang.
Untuk diketahui, mayoritas persaingan di ganda putri dipegang oleh atlet-atlet Eropa. Tapi kemudian ajang itu dibatalkan karena untuk menjaga kondisi fisik atletnya di hari pertandingan Olimpiade.
"Kalau menjadi kendala sih enggak (tanpa uji coba terakhir) karena tiap pekan kami ada lomba. Jadi kami melawan double putri lainnya. Suasana latihannya pun lebih kompetitif," ujarnya.
"Kendalanya paling karena situasi pandemi jadi banyak aturan-aturan yang harus dilakukan. Seperti swab PCR tujuh kali (sebelum berangkat), jadi sedikit memengaruhi. Tapi sejauh ini kondisi Alhamdullilah sehat. Walau deg-degan juga (buat ke Olimpiade). Bismillah saja."
"Mohon dukungan dan doanya juga untuk Timnas dayung semoga memberikan yang terbaik buat Indonesia tercinta dan masyarakat Indonesia," dia mengharapkan.
Timnas rowing rencananya akan bertolak ke Tokyo pada 20 Juli 2021. Melani/Mutiara akan didampingi pelatihnya M. Hadris dan Wakil Ketua Umum PB PODSI Budiman Setiawan, untuk berlaga di Olimpade Tokyo 2020 yang dibuka pada 23 Juli.