PON XX Papua akan digelar pada Oktober mendatang. Warga Papua berharap, ajang olahraga nasional ini bisa mengharumkan Bumi Cendrawasih.
PON (Pekan Olahraga Nasional) Papua rencananya akan digelar pada 2 Oktober sampai 15 Oktober 2021. Ada empat kluster yang jadi vanue pertandingan yakni di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
PON Papua sendiri sudah diundur satu tahu, akibat dampak pandemi Corona. Kini, pemerintah sedang bekerja keras untuk mendistribusikan vaksin untuk masyarakat Papua selaku tuan rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Panpel Pastikan PON Papua Tidak Ditunda |
Maximus Tipagau, salah satu tokoh pemuda Papua yang bergerak di bidang pariwisata dan sosial menyebut kalau warga Papua menaruh harapan yang tidak sedikit kepada ajang PON.
"Tentu yang pertama, kami ingin PON ini jadi sarana promosi Papua. Agar masyarakat lebih mengenal tanah kami, budaya kami, dan keindahan alam kami," katanya kepada detikSport, Senin (6/9).
"Sebab kini, masih banyak kok orang-orang yang belum terlalu mengenal Papua," sambung Maximus yang punya operator wisata bernama Adventure Carstensz.
Maximus Tipagau menjelaskan, kalau Papua masih dicap negatif oleh beberapa orang. Tak ayal, isu keamanan selalu jadi perhatian karena adanya gerakan separatis dan semacamnya.
"Kalau untuk itu, biarlah percaya kepada pemerintah yang bekerja. Kami masyarakat Papua butuh perhatian dan kasih sayang, yang mana isu keamanan juga meresahkan masyarakat kami sendiri," ungkapnya.
"Papua ini punya potensi. Papua punya banyak cikal bakal atlet, sarjana, dan lainnya," tegasnya.
![]() |
Maximus menutup, masyarakat Papua berharap Bumi Cendrawasih lebih wangi namanya lewat ajang PON Papua. Sejauh ini menurutnya, pemerintah sudah cukup baik memperhatikan Papua dengan pembangunan jalan trans Papua.
"Kami berterima kasih, pemerintah sudah pelan-pelan mulai menaruh perhatian kepada Papua. Tapi kami harap, perhatian pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia kepada Papua janganlah habis," ujarnya.
"Perhatian kepada Papua, jauh lebih besar nilainya dari apapun," tutup Maximus yang juga menjadi ketua Yayasan Somatua.
(aff/cas)