Piala Presiden Esports kembali digelar 3 Oktober 2021. Ajang yang sudah memasuki edisi ketiga ini tak hanya mempertandingkan game internasional, tapi juga lokal.
Kepastian penyelenggaran Piala Presiden Esports 2021 ini disampaikan Kepala Staf Kepresiden RI, Moeldoko, yang menyebut kompetisi bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang ada di Indonesia.
"Indonesia harus siap untuk menjadi leader dalam dunia esports, baik di kawasan regional maupun internasional. Kita memiliki potensi yang luar biasa besar dari sisi sumber daya generasi muda, ekosistem keolahragaan, dan juga industri esports. Ini yang akan terus kita dorong dan wujudkan melalui penyelenggaraan Piala Presiden Esports 2021 yang akan dimulai Oktober nanti," kata Moeldoko dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bangga dan yakin bahwa esports Indonesia akan mampu menjadi yang terbaik," ujarnya.
Pemerintah sendiri terus mendukung perhelatan tersebut dengan menambah jumlah dan peran kementerian serta lembaga yang terlibat dalam kompetisi ini. Selain KSP, dukungan juga diberikan Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Komite Olahraga Nasional Indonesia, dan PB Esports Indonesia (PBESI).
Menurut Moeldoko dukungan ini juga diharapkan bisa memenuhi target yang lebih baik dan kontribusi pemanfaatan esports dalam aspek yang lebih luas. Salah satunya membangkitkan sektor ekonomi kreatif.
"Esports sebagai industri olahraga dengan valuasi yang tinggi dan jaringan yang besar bisa menjadi stimulus untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang sempat terdampak pandemi," paparnya.
Menpora Zainudin Amali memberikan harapan yang sama. Ia ingin dengan bergulirnya kompetisi esports ini bisa menjadi wadah talenta-talenta muda. Terlebih, sejak dihelat pertama kali banyak bermunculan atlet-atlet potensial yang kini berkarier di berbagai tim esports profesional.
"Diharapkan menjadi trigger agar kompetisi esports berjenjang lain dan di bawahnya terus berjalan serta semakin banyak," kata politikus Golkar ini.
"Kami ingin agar ekosistem ini terus berkembang menjadi wadah dan saran melahirkan talenta-talenta muda berprestasi yang akan membawa keharuman nama bangsa di mata dunia," ujarnya.
Ia juga menekankan Piala Presiden Esports 2021 akan menjadi ruang kolaborasi untuk mengembangkan esports sebagai bagian sistem keolahragaan di Indonesia ke depannya. Kesamaan visi dan misi Pemerintah RI terhadap pembangunan esports akan diselaraskan melalui berbagai program serta regulasi-regulasi yang lebih baik melalui kerjasama Kemenpora RI bersama KONI dan PBESI.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Piala Presiden Esport 2021, Rangga Danu Prasetyo mengatakan kompetisi olahraga elektronik terbesar ini akan mempertandingkan sejumlah cabang game baik internasional maupun lokal. Seperti eFootball PES, Free Fire, Lokapala (game lokal), Mobile Legends, PUBG Mobile, dan MPL Gaming.
"Saat ini open registration untuk atlet dan tim esports sudah dibuka dan kami yakin hingga dimulainya nanti mampu memenuhi target lebih dari 170 ribu atlet berprestasi," kata Rangga.
Adapun penyelenggaraannya akan dilakukan secara hybrid, mengombinasikan sistem daring dan luring, serta penerapan protokol kesehatan yang ketat dan menyeluruh. Kompetisi ini akan bergulir hingga akhir tahun ini dan memperebutkan total hadiah senilai Rp 2 miliar.