Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali, menilai peranan dan dukungan perguruan tinggi terhadap Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sangat tinggi. Ia pun mulai mensosialisasikan DBON di kalangan kampus.
"Dukungan dan peranan perguruan tinggi terhadap DBON ini sangat besar," kata Amali dalam keterangan tertulis, Kamis (7/10/2021).
Hal itu ia sampaikan dalam acara Seminar Nasional Olahraga PON XX Papua 2021 di Ruang Senat Universitas Cendrawasih, Jayapura, Papua. Dalam kesempatan itu, Amali memberikan informasi dan sosialisasi DBON kepada para profesor keolahragaan, dekan fakultas keolahragaan pada acara yang mengangkat tema 'Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Sebagai Arus Utama Pembangunan Olahraga Nasional, DBON Sebagai Pedoman Membangun Olahraga Papua'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mensosialisasikan apa isi DBON, kemudian suasana pada saat pembahasannya dan sebagainya. Dalam DBON isinya salah satunya pembangunan sentra di 10 sentra dan Papua ini masuk salah satunya, karena talenta dan bibit-bibit yang ada di Papua sangat luar biasa," ujar Amali.
Amali menambahkan, isi DBON selaras dengan permintaan Gubernur Papua yang meminta Papua dijadikan sebagai Provinsi olahraga.
"Pak Gubernur Papua juga meminta agar Papua dijadikan sebagai provinsi olahraga dan ini kita akan dorong terus tetapi saya harus mensosialisasikan ini di kalangan perguruan tinggi," tutur Amali.
Lebih lanjut, menurut Amali, dalam DBON telah direncanakan mulai dari sport science, bagaimana pembudayaan olahraga supaya masyarakat menjadi bugar, hingga kebugaran tersebut dapat mendapatkan talenta, dan hal-hal lain dimana perguruan tinggi sangat memiliki kemampuan untuk itu.
Sebelumnya, Kemenpora juga menggelar Pelatihan Peningkatan Potensi Akademik Pemuda Kader Tingkat Nasional di Hotel Novotel, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (6/10) kemarin. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan potensi akademik dan kapasitas pendidikan pemuda sebagai calon pemimpin bangsa yang andal.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Faisal Abdullah, menyampaikan kegiatan tersebut diikuti sebanyak 40 peserta. Ia berharap, kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan ke depannya oleh pemerintah daerah.
"Semoga pemuda dan pemudi perwakilan yang datang dari berbagai unsur ini dapat semakin luasnya akses yang bisa dilakukan dan didapatkan setelah mengikuti kegiatan ini melalui tes potensi akademik dan TOEFL yang merupakan salah satu prasyarat dalam pengembangan potensi sumber daya manusia dan sumber daya pemuda ke depannya," jelas Faisal.
Selain itu, ia juga berharap Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata dapat melaksanakan dan melanjutkan sendiri kegiatan ini setiap tahunnya, sehingga ke depannya dapat berkembang dan bertambahnya calon-calon pemuda sebagai pemimpin yang andal di masa yang akan datang.
(akn/ega)