Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) mengapresiasi prestasi pebalap muda Indonesia, Sean Gelael. Sean diketahui kembali meraih posisi podium dalam ajang balap bergengsi FIA World Endurance Championship (WEC) di Sirkuit Sakhir, Bahrain pada Sabtu (30/10).
Bersama Tom Blomqvist dan Stoffel Vandoorne dari Tim Jagonya Ayam JOTA #28, Sean Gelael meraih posisi runner-up setelah melalui pertarungan yang ketat selama 6 jam.
"Keberhasilan Sean Gelael dan Tim JOTA #28 meraih posisi kedua di seri kelima FIA World Endurance Championship (WEC) di Sirkuit Sakhir, Bahrain, merupakan kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Seharusnya, hasil bisa lebih baik dari itu. Insiden di awal lomba mengubah perjuangan, walau tiga pebalap Team Jagonya Ayam tampil luar biasa," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (31/10/21).
Bamsoet menuturkan Sean Gelael menjadi wakil JOTA #28 saat start seri kelima FIA World Endurance Championship (WEC) di Sirkuit Sakhir. Menurutnya, Sean bermain aman dengan tugas menjaga performa ban dan juga bahan bakar di tengah suhu terik.
Meski demikian, jelas Bamsoet, saat balapan memasuki setengah jam, Sean disusul Paul Dalla Lana di tikungan 10. Pebalap gaek Kanada yang berlaga di kelas GTE Am dan mengendarai Aston Martin tersebut membuat Sean melintir, sekaligus kehilangan banyak waktu dan posisi.
"Sean lalu melakukan pit stop. Setelah itu barulah ia tampil garang. Dia mengejar empat pebalap untuk menaikkan posisinya, dari 10 ke 6. Ini tugas dan usaha luar biasa di tengah kondisi trek dan cuaca yang tidak bersahabat," katanya.
Bamsoet menjelaskan, setelah Sean, kendali pindah ke Tom Blomqvist. Ia menilai pebalap Inggris ini juga tidak kalah hebat. Sebab, Tom berhasil menaikkan JOTA #28 tiga posisi, sehingga ketika kendali beralih ke Stoffel Vandoorne mereka ada di P3.
Lebih lanjut, Bamsoet mengatakan tugas Vandoorne tidak kalah hebat. Meski Vandoorne tidak sempat menaikkan posisi lomba, menurutnya Vandoorne berhasil memangkas jarak di trek. Saat melawan Fabio Scherer dari tim United Autosports USA #22, Vandoorne berhasil memangkas waktu dari belasan detik, menjadi sekitar empat detik. Usai Vandoorne, Tom kembali memegang kemudi Tim JOTA #28.
"Hingga finis, JOTA #28 memang tidak bisa menyusul WRT #31 karena selisih terlalu jauh menyusul insiden di awal lomba. Akan tetapi posisi dua saja sudah cukup untuk membuat perburuan gelar juara jadi ramai. Posisi klasemen pertama dipegang tim WRT #31 dengan 113 poin, selisih kini lima poin dari JOTA #28 yang mengantongi 108 poin," paparnya.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, FIA WEC tinggal menyisakan satu seri balapan terakhir. Dengan sisa satu balapan yang berdurasi 8 jam, ia menilai poin berlipat sekitar 1,5 kali dari balapan 6 jam bisa membuat segalanya terjadi.
Adapun seri 8 Hours of Bahrain yang akan digelar di Bahrain tanggal 6 November 2021 ini menurutnya bagaikan final untuk kelas LMP2.
"Selisih lima poin dari tim WRT #31 cukup tipis. Saya optimistis tim JOTA #28 bisa memenangkan seri keenam FIA WEC, sekaligus mengukuhkan diri sebagai juara FIA WEC dengan poin terbanyak. Mari bersama kita dukung dan doakan untuk kemenangan Sean Gelael dan Tim JOTA #28," pungkasnya.
(akd/ega)