NPC Indonesia Optimistis Masalah Sanksi WADA Segera Tuntas

NPC Indonesia Optimistis Masalah Sanksi WADA Segera Tuntas

Mercy Raya - Sport
Jumat, 19 Nov 2021 19:25 WIB
The World Anti-Doping Agency or WADA logo is pictured at the Russkaya Zima (Russian Winter) Athletics competition in Moscow on February 9, 2020. - The entire board of Russias athletics federation has resigned as the government attempts to find a way out of the countrys deepening doping crisis before this years Olympic Games. (Photo by Kirill KUDRYAVTSEV / AFP)
Foto: AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV
Jakarta -

NPC Indonesia optimistis masalah sanksi WADA bakal tuntas dalam waktu cepat. Seiring itu, persiapan menjadi pengganti host ASEAN Paragames 2021 terus digeber.

Diberitakan sebelumnya, NPC Indonesia memiliki niatan menjadi tuan rumah ASEAN Paragames menyusul mundurnya Vietnam menjadi host multiajang olahraga atlet-atlet difabel se-Asia Tenggara.

Sayangnya, keinginan mereka terganjal sanksi WADA yang saat ini masih berjalan. Indonesia dihukum salah satunya tak bisa menjadi tuan rumah event-event olahraga internasional. Sanksi diberikan WADA imbas Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) yang lalai dalam menyelesaikan tugas yang diminta oleh WADA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, NPC Indonesia masih punya peluang untuk meyakinkan para anggota ASEAN Para Sport bahwa Indonesia bisa menjadi pengganti tuan rumah ASEAN Para Games pada 29 November mendatang. Dalam rapat bersama para anggota dan ASEAN Para Sport Federation (APSF) tersebut mereka akan menjelaskan posisi Indonesia.

"Kita hanya baru mengajukan kita siap, ketika mereka tanya bagaimana dengan sanksi WADA kita juga akan menjawab, terkait sanksi WADA kami optimistis akan diangkat tidak lama lagi. Mungkin tak sampai Januari sampai Februai karena 24 pending matters itu sudah diselesaikan Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA," kata Wakil Sekretaris Jenderal NPC Indonesia Rima Ferdianto, kepada detikSport, Jumat (19/11/2021).

ADVERTISEMENT

Rima lebih jauh mengutarakan bahwa pihaknya juga terus berkomunikasi dengan LADI untuk melihat peluang-peluang lain. Simak di halaman berikutnya.

"Kami tiap hari berkomunikasi dengan Sekjen LADI, ibu Dessy Rosmelita. Beliau sudah memberitahu kondisi kita seperti apa dan setelah 24 pending matters diselesaikan semua, Bapak Menteri (Zainudin Amali, Menpora) dan Bapak Okto (Raja Sapta Oktohari Ketua Tim Gugus Tugas) rencananya akan ke Montreal, (markas WADA). Semoga dengan kunjungan mereka akan mempercepat pengangkatan sanksi," ujarnya.

"Jadi nanti saat kami diundang Bapak Menteri pekan depan kami akan usulkan pembicaraan (dengan WADA) soal Indonesia mau jadi tuan rumah ASEAN Paragames, atau jika tidak secepatnya dicabut, minimal kita bisa diizinkan untuk mengadakan event tersebut. Sebab, ajang itu sangat penting bagi atlet disabilitas di Asia Tenggara," kata Rima.

Bagaimana pun, jika ASEAN Paragames 2021 kembali tidak digelar tahun depan, praktis tiga tahun atlet-atlet difabel se-Asia Tenggara tidak melakoni pertandingan. Sebelumnya, ASEAN Paragames 2020 di Filipina juga dibatalkan karena pandemi COVID-19.

"Yang pasti menunggu itu (sanksi WADA) persiapan lain tetap kami lakukan. Jika menunggu terus, takutnya malah mepet. Jadi kami langsung bersiap. jika Menpora dan Presiden oke, dan APSF oke, kita bisa langsung bentuk tim steering committee atau organizing committee. Tapi yang jelas tanggal 29 November ini, kami berusaha meyakinkan para anggota dulu," dia mengungkapkan.

"Kami mohon untuk minta waktu memaparkan bahwa Indonesia siap menggantikan Vietnam. Karena kami tak ingin ajang itu dibatalkan atau hanya dilewati begitu saja," Rima menegaskan.


Hide Ads