Pengurus Besar Muay Thai Indonesia (PBMI) akan memilih ketua umum baru periode 2022-2026. Mantan Ketum PSSI, La Nyalla Mattalitti, ikut mencalonkan diri.
LaNyalla datang ke kantor KONI Pusat, Jumat (5/8/2022) siang WIB didampingi Senator asal Lampung Bustami Zainudin dan Senator Aceh Fachrul Razi. Hadir juga Ketum PBMI Jawa Barat, RM Evi Silviadi SB, yang juga Ketua Dewan Guru Nasional dan Roni Alfanto selaku Ketum PBMI Banten.
Dia diterima oleh M Otniel Mamahit selaku Wasekjen KONI yang juga Tim Ketua Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Ketua Umum PB MI. Pemilihan Ketum PB MI sendiri baru akan dilaksanakan melalui mekanisme Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Hotel Sultan Jakarta, 10 Agustus.
"Calon Ketua Umum yang kembalikan formulir pendaftaran setidaknya didukung oleh 20 persen Pengprov. Ini Pak La Nyalla didukung 19 Pengprov berarti mendapat dukungan sekitar 70 persen. Sangat sangat memadai," ujar Otniel.
La Nyalla sejatinya masih termasuk dalam susunan kepengurusan PBMI saat ini, yakni di Dewan Pembina. Namun, La Nyalla merasa tidak bisa berkontribusi banyak di posisinya aat ini.
Dia merasa prihatin dengan berbagai persoalan internal PB MI yang pada akhirnya berimbas pada atlet. Alhasil, pria yang juga menjabat Ketua DPD RI itu memilih untuk ikut serta dan berjanji melakukan pembenahan internal sehingga roda organisasi berjalan seiring dengan peningkatan prestasi atlet.
"Ini demi kemajuan olahraga Muay Thai. Ini juga bentuk kepedulian saya bagi para atlet. Saya kasihan dengan kondisi mereka dimana banyak pengaduan dari atlet maupun pengurus daerah, bahwa kepengurusan organisasi ini telah banyak menyimpang dari AD/ART," ujar La Nyalla dalam rilis kepada detikSport.
"Jika terpilih nanti saya langsung konsolidasi dan re-organisasi. Yang kurang tertib segera akan saya tertibkan supaya prestasi Muay Thai melesat. Apalagi kita harus segera persiapkan diri untuk hadapi PON 2024," La Nyalla menambahkan.
Sementara itu Kabid Organisasi KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Andrie TU Sutarno sebagai caretaker PBMI mengaku sudah melakukan persiapan Munaslub selama empat bulan terakhir. Seperti diketahui KONI Pusat tidak mengakui hasil munas PBMI di Subang, Jawa Barat 22 Desember lalu, yang memilih Sudirman sebagai Ketua Umum. Saat itu Sudirman sedang terlibat kasus hukum.
Kepengurusan PBMI memang harus dibentuk secepatnya agar Muay Thai bisa dipertandingkan di PON 2024.
"Setelah proses pengembalian formulir pendaftaran bakal calon Ketua Umum PB MI ini, kita akan segera validasi dan verifikasi berkas kemudian Munaslub," kata Sutarno.
"Pada PON Papua, banyak masalah terjadi di cabang Muay Thai ini. Makanya KONI Pusat meminta ada perbaikan di tubuh pengurus pusat Muay Thai, supaya cabor ini bisa dipertandingkan di PON 2024. Batas waktunya di bulan Agustus ini sehingga Munaslub harus segera digelar."
Ketum Pengprov PBMI Jawa Barat, RM Evi Silviadi SB, sangat yakin LaNyalla mampu membawa Muay Thai Indonesia semakin berprestasi.
"Beliau sudah teruji di organisasi pemuda, pernah Ketua Umum PSSI, sekarang Ketua lembaga tinggi negara, kita semua yakin Muay Thai Indonesia akan bergairah lagi. Beliau ini juga teruji memperbaiki hal-hal kecil kemudian menjadi besar. Beliau termasuk pendiri dan Pembina Muay Thai jadi tidak perlu diragukan lagi loyalitasnya. Mohon dukungan semua pihak," papar Evi.