Petinju Indonesia Hebi Marapu bakal naik ring lagi bulan depan. Tugasnya tidak mudah karena Hebi mempertaruhkan dua gelar.
Hebi akan menghadapi petinju Thailand, Phissanu Chimsunthom, untuk mempertahankan sabuk juara kelas ringan WBC Asia Continental sekaligus mengincar gelar IBA Intercontinental. Duel akan dihelat di Bangkok 4 Maret.
Pertarungan ini menjadi partai pertahanan gelar pertama bagi petinju asal Sumba Barat ini. Sabuk juara WBC Asia Continental menjadi milik Hebi setelah meraih kemenangan angkat mutlak atas Pipat Chaiporn dalam pertarungan di Pattaya, Thailand, Juli 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hebi juga ingin menuntaskan rasa penasarannya setelah duel Al Tayogon pada perebutan juara IBA Intercontinental Desember lalu berakhir imbang.
Pertarungan itu sudah memberikan banyak pelajaran untuk Hebi sekaligus memberinya motivasi saat berlatih. Alhasil, dia tak ragu untuk mengambil duel kontra Phissanu.
"Yah, hasil imbang di pertarungan akhir tahun kemarin membuat saya cukup sedih karena saya sangat ingin menang. Tapi hasil itu juga menjadi pelajaran buat saya bahwa saya harus lebih siap dan lebih baik lagi. Saya masih harus belajar lebih banyak lagi jika ingin naik ke tingkat yang lebih tinggi," ujar Hebi tentang pertarungan di Johor.
Dengan ambisi membawa pulang dua sabuk juara, Hebi sudah mulai kembali ke sasana dan berlatih bersama pelatih asal Kanada David John Treharne sejak pekan keempat Januari. Berbeda dengan persiapan sebelumnya, Hebi dan Jon Jon Jet, yang akan bertarung dalam partai tambahan, akan mendapat porsi latihan tambahan dari tim sport science untuk meningkatkan fisik mereka.
![]() |
Keterlibatan tim sport science memberi tambahan motivasi untuk Hebi. Setelah kehadiran David memberinya banyak perbaikan dalam hal teknik dan strategi, tim sport science membantu Hebi dan Jon untuk meningkatkan tenaga, daya tahan, dan kekuatan pukulan.
"Persiapan kali ini berbeda. David kembali melatih untuk menangani teknik dan taktik pertarungan. Selain itu ada tim sport science yang membantu meningkatkan kondisi fisik kami. Jadi saya menjalani beberapa program baru dan semoga bisa membantu saya dalam pertarungan nanti," papar petinju berusia 34 tahun ini dalam rilis kepada detikSport.
Sementara itu, David selaku pelatih menyebut hasil di Johor memberi motivasi tambahan bagi seluruh tim di sesi latihan. Dia percaya kemenangan bisa diraih lewat kerja keras selama latihan.
"Secara umum, saya pikir Hebi tampil cukup baik menghadapi petinju muda Filipina yang datang untuk menang di Johor. Tapi ada banyak hal ingin kami perbaiki. Kami senang pertarungan kemarin lebih berat daripada yang kami perkirakan, karena itu memberi kami motivasi saat kembali berlatih. Kami hanya ingin lebih fokus, berlatih lebih keras, dan tidak mengambil jalan pintas," ucap David.
"Anda tahu semua petarung merencanakan kemenangan sejak berlatih di sasana mereka, bukan saat melangkah ke atas ring. Itulah yang kami lakukan sekarang. Saat ini, kami berlatih dengan energi positif dan perasaan gembira. Saya selalu berkata pada petinju saya untuk menikmati proses, menikmati apa yang mereka lakukan agar mereka lebih mudah menjalani semuanya," katanya lagi.
Bagi XBC Sportech, pertarungan ini merupakan gelaran pembuka dari rangkaian program yang sudah direncanakan sepanjang tahun 2023. CEO XBC Sportech Urgyen Rinchen Sim mengatakan pihaknya sudah merancang banyak laga untuk mendorong kemajuan industri olahraga pertarungan di Indonesia.
"Gelaran bertajuk Fist of Glory dengan partai Hebi Marapu kontra Phissanu Chimsunthom sebagai partai utama menjadi gelaran pembuka program kami pada tahun ini. Kami sudah menyiapkan rencana pertarungan untuk semua talenta kami, termasuk Jon Jon Jet dan Ilham Leoisa. Selain itu, kami juga menyiapkan dua program baru untuk membantu talenta Indonesia menuju tingkat yang lebih tinggi," ujar Sim.
(mrp/ran)