Liga Inggris: Man United 0-0 Newcastle
Pertahanan Newcastle Ketat, United Dipaksa Kirim Umpan Silang

Bagi United, hasil ini kian mengisyaratkan kalau skuat asuhan Louis van Gaal tersebut butuh gelandang yang lebih kreatif dan penyerang yang lebih tajam. Dari tiga pertandingan terakhir di liga, cuma Adnan Januzaj yang mencetak gol buat Manchester United.
Di sisi lain, Newcastle pantas jemawa atas hasil tersebut. Secara taktikal Newcastle berhasil memaksa United untuk tidak menembus pertahanan mereka langsung dari tengah. United dibuat berulang kali mengirimkan umpan ke kedua sisi yang sayangnya direspons dengan umpan silang yang mudah dipatahkan pertahanan Newcastle.
Susunan Pemain

Louis van Gaal mengubah komposisi lini tengah dengan menduetkan Bastian Schweinsteiger dengan Morgan Schneiderlin. Ini merupakan duet pertama keduanya karena dari dua pertandingan sebelumnya, Schneiderlin selalu dipasangkan dengan Michael Carrick.
Manajer Newcastle United, Steve McClaren, menggeser pos Chancel Mbemba yang awalnya berposisi sebagai bek tengah menjadi bek kanan. Ini mesti dilakukan karena Daryl Janmaat yang rutin mengisi pos tersebut tak bisa bermain karena di-kartu-merah pada pertandingan sebelumnya menghadapi Swansea City.
Obertan pun dipasang di sayap kanan serangan Newcastle menggantikan Moussa Sissoko yang cedera. Ayoze Perez pun dimainkan sejak menit pertama mengisi pos sayap kiri yang ditinggalkan Obertan. Di lini depan, McClaren lebih memilih menurunkan Aleksandar Mitrovic sejak menit awal mengganti pos yang biasa dihuni Papiss Demba Cisse.
Kuncinya di Lini Tengah
Duet Schweinsteiger-Schneiderlin di lini tengah menyajikan keraguan. Dengan Schweini yang lebih aktif menyerang membuat Schneiderlin lebih banyak bertahan. Padahal dari dua pertandingan terakhir kemampuan Schneiderlin dalam bertahan tak lebih baik dari Michael Carrick yang selalu dipasangkan dengannya.

(Heat Map Kiri: Schneiderlin; Kanan Schweinsteiger)
Dari permainan di atas lapangan Schneiderlin lebih banyak bermain di sisi kanan bersama Matteo Darmian dan Juan Mata, karena posnya di kiri dihuni Schweini. Ini terbilang mengejutkan karena Schneiderlin begitu padu dalam membangun serangan dari sisi kiri bersama Luke Shaw dan Memphis Depay.
Dari heat map di atas terlihat Schweinsteiger lebih aktif bergerak hingga sepertiga akhir serangan MU. Ia pun lebih sering terlihat di sisi kiri serangan MU sedangkan Schneiderlin lebih banyak bertahan.

[Grafis pola serangan MU (kiri) dan Newcastle (kanan)]
Perubahan ini barangkali didasari karena penguatan sisi kanan pertahanan Newcastle. Menggeser Mbemba berarti mengurangi intensitas serangan dari kanan, karena Mbemba sejatinya adalah bek tengah. Van Gaal agaknya sadar kalau McClaren sudah mengantisipasi sisi kiri serangan United dengan menginstruksikan Mbemba untuk tak membantu serangan.
Digesernya Obertan pun bisa menjadi soal. Arah serangan Newcastle dipastikan mengarah ke Obertan yang mengancam sisi kiri pertahanan United. Jika UNited memaksakan menyerang habis-habisan lewat kiri, maka akan ada celah terbuka di sisi tersebut yang bisa dimaksimalkan Obertan. Ini yang membuat Darmian bermain jauh lebih aktif ketimbang saat menghadapi Aston Villa, pun sebaliknya dengan Shaw yang lebih bertahan.
Perubahan Alur Serangan MU
Biasanya, trisula Shaw-Schneiderlin-Memphis menyerang dari sisi kiri lapangan. Mereka melakukannya secara bertahap sejak dari Sergio Romero. Namun, saat bola sudah mencapai Schneiderlin, bekas pemain Southampton tersebut bisa langsung memberikannya pada Memphis ataupun mengirim umpan panjang ke sisi kanan lapangan yang diisi Juan Mata. Kombinasi ini pun ditunjang dengan ketenangan Carrick dalam bertahan, yang membuat Schneiderlin fokus menyerang.
Hal ini yang tidak terlihat dalam pertandingan semalam. Schneiderlin tak bisa menyamai kemampuan bertahan Carrick. Beberapa kali pemain Newcastle langsung berhadapan dengan bek MU. Ini pula yang membuat Schweini tak begitu lepas dalam menyerang karena pada praktiknya Schneiderlin pun ikut menyerang.
Lini pertahanan United kian terbuka karena Darmian bergerak aktif membantu serangan. Ini tentu mengancam pertahanan MU karena Newcastle punya Massadio Haidara dan Ayoze Perez di pos tersebut.

[Perbandingan grafis umpan Schneiderlin Kiri: vs Newcastle; Kanan: vs Aston Villa]
Jumlah umpan Schneiderlin memang jauh lebih banyak saat menghadapi Newcastle. Dikutip dari Whoscored, Schneiderlin melepaskan 88 umpan atau yang terbanyak ketimbang pemain lain di Manchester United. Saat menghadapi Aston Villa, Schneiderlin "cuma" melepaskan 59 umpan.
Namun, dalam konteks pertandingan, peningkatan umpan ini terbilang wajar karena semua pemain United pun mengalami kenaikan dalam jumlah umpan. Ini tak lepas dari permainan defensif Newcastle yang lebih sering menunggu serangan ketimbang melakukan pressing hingga area pertahanan MU.
Dari grafis di atas terlihat umpan Schneiderlin seperti lebih agresif karena mengarah hingga sepertiga akhir serangan MU. Namun pada kenyataannya area sepertiga akhir MU merupakan daerah yang "aman" untuk diberikan umpan. Pasalnya Newcastle bermain dengan garis pertahanan yang begitu rendah dengan Vurnon Anita dan Jack Colback yang lebih sering berada di dalam kotak penalti.

[Grafis umpan MU pada babak pertama]
Peran Scweinsteiger pun mengubah cara United menyerang. Jika Schneiderlin terlibat dalam penyerangan lewat sisi kiri, Schweini berperan sebagai pemberi umpan bagi Memphis. Ini yang membuat Memphis kesulitan bergerak terlebih karena ia dijaga Mbemba dan Collback. Dukungan hanya didapat dari Shaw itu pun sering terlambat.
Dalam beberapa kesempatan, Schweini memang bergerak ke sayap, namun pergerakannya tak mampu menembus lini pertahanan Newcastle. Ini berbeda dengan Schneiderlin yang jarang memberikan umpan 2-3 meter agar para pemain United membuka ruang dan mengecoh bek lawan.
Memaksa MU Mengirim Umpan Silang
Apa yang dilakukan McClaren sebenarnya mirip dengan yang dilakukan Paul Lambert di Aston Villa musim lalu. Lini tengah Newcastle dibiarkan terbuka agar MU mengirim bola ke tengah. Setelah bola diumpan, pemain yang menerima bola diberikan pressing, sehingga membuatnya tak bisa lama-lama memegang bola.
Dari tengah, bola dioperkan ke sisi. Ini unik karena para pemain Newcastle tak menjaga begitu ketat Memphis maupun Juan Mata. Namun, saat keduanya memegang bola, dua pemain dipastikan menempel ketat keduanya.
Beberapa kali terlihat misalnya Colback yang membiarkan Memphis berdiri tanpa pengawalan di sisi kanan pertahanan Newcastle. Setelah Memphis mendapatkan bola, Mbemba dan Colback segera menutup ruang bagi Memphis yang biasa melakukan potongan ke dalam (cutting inside). Ini yang membuat United mesti mengirimkan umpan silang karena pergerakan Memphis selalu terhambat oleh Mbemba dan Colback.
Masalah terbesarnya justru United tidak begitu fasih dalam duel bola udara, baik saat menyerang maupun bertahan. Ini dimanfaatkan McClaren dengan menempatkan Fabricio Coloccini dan Steven Taylor sebagai penghalau umpan-umpan lambung.
Jumlah umpan silang MU pada pertandingan semalam dikutip dari Whoscored mencapai 38 umpan silang. Dibandingkan dengan pertandingan menghadapi Aston Villa (8 umpan silang) dan Tottenham (10 umpan silang), pertandingan semalam merupakan yang terbanyak. Dari permainan, MU pun sebenarnya bukan tipe kesebelasan yang sering bermain dengan umpan silang. Ini pun memperlihatkan kelemahan United yang mudah frustasi (dengan terus menerus mengirim umpan silang) saat tak mampu menembus ketatnya pertahanan lawan.
Kesimpulan
Hasil seri barangkali amat memuaskan bagi Newcastle yang dikurung United selama 90 menit penuh. Namun, ini jelas memperlihatkan kelemahan Newcastle yang tidak memiliki opsi serangan lain. Beberapa kali Mitrovic melakukan serangan balik, tapi amat jarang mengancam gawang Sergio Romero.
Pola serangan dengan mengandalkan Obertan pun dipertanyakan karena ia tidak memiliki kecepatan seperti Sissoko, Perez, atau Remy Cabella yang dipinjamkan ke Marseille. Ini yang menghambat Newcastle untuk melakukan perlawanan.
Haidara memang sempat beberapa kali melakukan serangan. Namun, serangan tersebut tidak terlihat pola serangan di sisi kiri serangan Newcastle. Ini juga dipengarui pergerakan Perez yang ikut turun saat Darmian membantu serangan Newcastle. Akibatnya, Newcastle meski kuat dalam bertahan, tapi tak bisa melakukan serangan balik yang benar-benar mengancam gawang Romero.
Bagi United hasil seri ini memperlihatkan betapa sulitnya lini serang MU mencetak gol. Wayne Rooney terlalu sering turun ke belakang yang membuat lini tengah MU seringkali tak punya pilihan dalam memberikan umpan. Selain itu, pos gelandang serang yang diemban Januzaj pun masih belum maksimal.
Van Gaal pun seperti tak punya solusi saat timnya dipaksa memberikan umpan silang. Van Gaal memilih memasukkan Carrick ketimbang Herrera yang lebih eksplosif saat menyerang. Ia pun mengganti Darmian dengan Valencia yang lebih gemar memberikan umpan silang.
Pergantian Januzaj dengan Javier Hernandez bisa dibilang tepat karena sejak saat itu pertahanan Newcastle menjadi terpecah konsentrasinya. Coloccini yang awalnya bisa bergerak hingga tepi kiri kotak penalti, kini dipaksa beroperasi di area tengah untuk menjaga Hernandez dan Rooney.
Dengan skuat yang lengkap semestinya Van Gaal masih bisa lebih baik dari ini.
====
*dianalisis oleh @panditfootball. Profil lihat di sini.
(roz/roz)