
Ray Clarke, 'Raja Inggris' di Ajax Amsterdam
Hanya ada satu pesepakbola asal Inggris yang berhasil merasakan main untuk Ajax Amsterdam. Namanya tak banyak dikenal, namun dia mampu menjadi raja di sana.
Terlahir bersama detikcom di tahun 1998, dan sejak itu sampai saat ini establish sebagai salah satu portal berita olahraga papan atas di Indonesia. Sebagai media online, bertekad menjadi salah satu referensi utama penyuka olahraga (dan sepakbola) di tanah air. Saran dan kritik dapat dikirim melalui email ke alamat redaksi@detiksport.com. Akun twitter @detiksport
Judas! Sejumlah sosok pemain bola kondang macam Manuel Neuer dan Luis Figo pernah terpaksa menyandang cap itu. Kayak apa sih per-Judas-an di sepakbola?
Di tengah PSBB saat ini, oke enggak sih langganan layanan streaming bola Liga Inggris? Kan sudah mau jalan pekan ke-5 juga nih. Tetap layak kok!
Pecinta sepakbola Indonesia akhirnya kembali dimanjakan akhir pekan ini. Kompetisi Liga 1 resmi bergulir lagi.
SEA Games 2019 tuntas dan Indonesia menatap menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Banyak pelajaran agar jangan muncul tagar #fail saat Indonesia jadi tuan rumah.
Sepakbola di Indonesia adalah candu. Puluhan ribu orang rela datang ke stadion. Suporter Indonesia adalah salah satu yang paling militan. Dunia mengakui itu.
Sepakbola Indonesia masih sangat jauh dari berkembang. Mental barbar terus menjadi barbar. Suporter Indonesia, entah apa sebab, begitu kejam terhadap sesamanya.
Jika menengok kegagalan di 2017, tercapainya target semifinal di Piala Sudirman 2019 adalah sebuah peningkatan. Tapi...
Dunia kadang tidak adil. Ada yang berjuang tapi tak mendapat apa-apa. Ada yang terlihat tak melakukan apapun, namun meraih priviledge bahkan penghargaan besar.
Hanya ada satu pesepakbola asal Inggris yang berhasil merasakan main untuk Ajax Amsterdam. Namanya tak banyak dikenal, namun dia mampu menjadi raja di sana.
Judas! Sejumlah sosok pemain bola kondang macam Manuel Neuer dan Luis Figo pernah terpaksa menyandang cap itu. Kayak apa sih per-Judas-an di sepakbola?
Adolf Hitler pernah menjadikan sepakbola untuk menjadi salah satu alat penyebar propaganda Nazi. Aksinya pada saat itu bagai 'senggol bacok' di zaman now.
Liverpool punya masalah klasik: susah menembus pertahanan lawan yang 'parkir bus', atau bahasa kerennya pertahanan blok rendah (deep block defense).
Arsenal lagi terpuruk. Buat fans the Gunners, tergodakah kamu untuk pindah ke lain hati. Kalau loyalis, sih, mestinya tetap punya loyalitas penuh tanpa batas!
Kehilangan pilar penting tak membuat Bayer Leverkusen terpuruk. Bagaimana cara Die Werkself mengatasi perubahan skuadnya itu?