Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Detik Insider

    Kali Ini Casillas yang Menang, Mourinho!

    Okdwitya Karina Sari - detikSport
    Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images
    Jakarta -

    Pertarungan Porto kontra Chelsea di penyisihan Grup G Liga Champions menyorot pertemuan antara dua musuh: Iker Casillas dengan Jose Mourinho. Kedua orang itu pernah cekcok besar saat masih bergabung Real Madrid.

    Dalam perseteruan itu Casillas boleh jadi dianggap sebagai pihak yang kalah. Bagaimana bisa demikian? Casillas tidak pernah mendapatkan statusnya lagi sebagai kiper yang tidak tergantikan di bawah mistar gawang El Real.

    Mourinho membesut Madrid selama tiga tahun sebelum hengkang pada akhir musim 2012-13. Selama periode itu, Mourinho memang memberikan satu trofi La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol tapi cerita-cerita kontroversialnya lebih banyak dibicarakan.

    Keretakan hubungan Mourinho dengan Casillas sesungguhnya dimulai sejak awal. Pada November di musim pertama keduanya bekerja sama, Madrid kalah 0-5 di kandang Barcelona pada laga liga, yang dianggap Mourinho sebagai 'kekalahan terburuk dalam kariernya'. Saat Madrid dan Barca bertemu lagi pada April 2011 Mourinho lebih termotivasi dari sebelumnya untuk membalas kekalahan itu.

    Lalu hal yang mengejutkan terjadi. Media olahraga yang berbasis di Madrid, Marca, membocorkan line-up tim sebelum pertandingan di mana Pepe dipasang sebagai gelandang bersama Sami Khedira dan Xabi Alonso. Pertandingan pun berakhir 1-1.

    Ruang ganti Madrid mulai bergejolak. Beberapa pemain diketahui tidak senang dengan taktik yang diusung sang pelatih sedangkan Mourinho murka karena susunan timnya terungkap media, yang mana ini artinya ada seseorang yang membocorkannya. Kecurigaan Mourinho langsung tertuju pada Casillas, mengingat kekasihnya Sara Carbonero adalah seorang jurnalis.

    Madrid berhasil mengalahkan Barca di final Copa del Rey 2011 tapi mereka kalah lagi dari Barca di semifinal Liga Champions dengan agregat 3-1. Taktik defensif Mourinho kembali menuai protes yang kali ini diungkapkan Cristiano Ronaldo kepada media. "Aku tidak senang bermain seperti itu tapi aku harus beradaptasi dengan apa yang tim minta." Sesudahnya, Ronaldo diparkir di bangku cadangan.

    Kian memanasnya El Clasico berbanding lurus dengan panasnya hubungan Mourinho dan Casillas. Pada Piala Super Spanyol di awal 2011-12, pertandingan antara Madrid dan Barca diwarnai konfrontasi para pemain kedua kubu menyusul pelanggaran Marcelo pada Cesc Fabregas yang diikuti colokan Mourinho ke mata dari mendiang assisten pelatih Barca Tito Vilanova.

    Casillas sendiri turut emosi dalam peristiwa itu. Tapi sesudah melihat rekaman pertandingan, Casillas menghubungi kompatriot sekaligus kapten Barca Xavi Hernandez dengan tujuan untuk meminta masing-masing untuk menjaga kelakuan di El Clasico mengingat Barca dan Madrid adalah pilar tim nasional Spanyol. Mourinho sangat marah karena menganggap hal itu sama saja menyerah kepada Barca dan hubungannya dengan Casillas benar-benar hancur, tidak lagi dapat diperbaiki.

    Memasuki musim ketiga, Casillas masih mendapatkan tempat di skuat inti Madrid meskipun dia dan Mourinho benar-benar sudah tampak jelas tidak saling suka satu sama lain. Sampai pada Desember 2012, Mourinho menggoyang status 'tidak tersentuh' Casillas dengan mencadangkannya dan lebih memilih menurunkan Antonio Adan dalam kekalahan 2-3 dari Malaga.

    Di laga berikutnya melawan Real Sociedad, Adan kembali menjadi starter tapi rencana Mourinho gagal karena si pemain justru dikartu merah sehingga Casillas mesti bermain. Seiring dengan skorsing Adan, Casillas mendapatkan kembali tempatnya sebelum akhirnya ia mengalami cedera tangan saat menghadapi Valencia di Copa del Rey.

    Sehari setelahnya, Marca, melaporkan bahwa Casillas, Ramos, dan pemain lain mengultimatum presiden Florentino Perez. Mereka mengancam akan pergi apabila Mourinho tidak didepak. Seperti biasa, Perez menggelar konferensi pers untuk membantah tapi kekasih Casillas justru mengiyakan adanya disharmoni di ruang ganti Los Merengues.

    Lamanya Casillas absen membuat Madrid mesti mengabulkan permintaan Mourinho untuk mendatangkan kiper baru di Januari. Jadilah Diego Lopez digaet dari Sevilla senilai 3,5 juta euro. "Hanya karena Casillas bisa bilang dia bisa memilih pelatih lain seperti (Vicente) Del Bosque atau (Manuel) Pellegrini, saya juga bisa bilang bahwa saya memilih Diego Lopez. Selama saya masih menjadi pelatih Madrid, Diego Lopez akan bermain," ucap Mou ketika itu.

    Mourinho mengubah hidup (karier) Casillas. Sesudah pulih cedera pun, Casillas tetap tidak menjadi kiper pilihan pertama tongkat kepelatihan sudah berganti ke tangan Carlo Ancelotti. Di 2013-14, Casillas harus berbagi peran dengan Diego Lopez yang dimainkan di liga sedangkan Casillas tampil di Copa del Rey dan Liga Champions.

    Pada musim lalu, Casillas akhirnya kembali menjadi penjaga gawang nomor satu Madrid. Namun, musimnya tidak berlangsung mulus seiring dengan performa buruk Madrid usai mendapatkan La Decima. Casillas tidak jarang dicibir pendukungnya sendiri sampai akhirnya San Iker bukan lagi 'orang suci' di Bernabeu.

    Nama Casillas, mestinya abadi (kalau bukan sudah) di Madrid. Orang yang sudah membela 'Si Putih' selama 25 tahun itu akhirnya hengkang dengan cara yang jauh dari layak untuk ukurang seorang legenda.

    Sampai pada 29 September 2015, dua orang yang saling berseteru itu kembali berjumpa di Estadio Do Dragao dalam lanjutan penyisihan Grup D Liga Champions. Andre Andre membawa tim tuan rumah unggul sebelum disamakan Willian di akhir paruh pertama. Gol cepat Maicon di awal babak kedua memastikan tiga poin untuk Porto.

    Casillas tak tahan untuk tidak meluapkan segenap emosinya untuk merayakan kemenangan Porto, kemenangannya atas tim Mourinho. Kemenangan ini sekaligus menandai bahwa Casillas telah mencapai 152 penampilan di Liga Champions, terbanyak di antara pemain lainnya.



    Bagi Chelsea, itu adalah kekalahan kelimanya di sepanjang musim ini sekaligus menambah tekanan terhadap Mourinho yang kabarnya sudah mulai kehilangan kepercayaan sejumlah pendukung klub. Dengan hasil negatif itu pun membuat Chelsea baru memperoleh tiga angka dalam dua laga di klasemen grup dan memberatkan langkah mereka lolos ke babak berikutnya.

    Sebelum laga di Porto, Mourinho berjanji akan menyalami Casillas. "Aku bertemu Mourinho dan aku menjabat tangannya," kata si pemain. "Sampai ketemu di London ... semua yang terbaik untukmu', itu yang dia katakan kepadaku."

    Apakah jabat tangan itu mengakhiri perseteruan mereka? Seusai pertandingan, Casillas tampak me-retweet sebuah kartun yang menggambarkan bahwa dia adalah kiper terbaik di Liga Champions; mengalahkan Petr Schmeichel, Edwin van der Sar, Gianluigi Buffon, dan Oliver Kahn dengan taburan tiga Piala Liga Champions. Namun, yang menggelitik adalah ada penampakan Mourinho dengan raut muka yang sengit.

    Kali ini, Casillas yang menang, Mou!

    .
    ====

    * Penulis adalah wartawan detiksport. Akun twitter: @rinrooney

    (rin/a2s)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game